SOLOPOS.COM - Warga memindahkan barang-barang mereka saat alat berat akan meratakan tanah dan merobohkan bangunan rumah yang berada di bantaran Sungai Bengawan Solo di Kelurahan Sewu, Jebres, Solo, Rabu (9/1/2013). (Burhan Aris Nugraha/JIBI/SOLOPOS)

Warga memindahkan barang-barang mereka saat alat berat akan meratakan tanah dan merobohkan bangunan rumah yang berada di bantaran Sungai Bengawan Solo di Kelurahan Sewu, Jebres, Solo, Rabu (9/1/2013). (Burhan Aris Nugraha/JIBI/SOLOPOS)

SOLO — Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo, berencana membangun urban forest di kawasan bantaran Sungai Bengawan Solo, Putat, Pucangsawit. Urban Forest tersebut dibangun agar Sungai Bengawan Solo, mampu menampun air lebih banyak lagi.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Hal itu disampaikan oleh Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo, dalam tinjauan lapangan di kawasan itu, Rabu (9/1/2013) pagi. Menurutnya yang perlu dilakukan saat ini adalah pembersihan kawasan bantaran tersebut dari pemukiman warga. Setelah penghuni bantaran selesai di relokasi taman urban forest baru bisa dibangun.

Selain di bangun taman urban forest, Rudy mengatakan kawasan tersebut akan di buat tanggul-tanggul penahan luapan sungai terpanjang di Pulau Jawa itu.

“Kita bersihkan semua dahulu, warga akan terus kita relokasi, sampai bantaran ini benar-benar bersih dan tidak ada penghuninya,” kata Rudy.

Rudy mengatakan di kawasan bantaran itu setidaknya masih ada 330 rumah warga yang belum direlokasi. Dari jumlah tersebut 44 diantaranya sudah mengajukan proses relokasi dengan mengajukan proses ganti rugi kepada Pemkot Solo. Menurutnya proses pemberian ganti rugi 44 rumah tersebut akan selesai pada Februari mendatang.

“44 rumah itu nanti akan kita eksekusi, kita bersihkan dan kita ratakan agar segera bisa dipakai untuk urban forest. Dana yang dipakai untuk itu berasal dari APBD Kota Solo, sedangkan untuk tanggul nanti akan dibiayai Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo,” sambung Rudy.

Di sela-sela tinjauan Rudy ke wilayah Putat tersebut, ditemukan seorang warga yang belum pindah ke tempat lain, padahal warga itu sudah mendapatkan ganti rugi atas rumah dan tanahnya. Warga yang bernama Agus Suharno itu mengaku belum pindah karena uangnya ganti rugi habis untuk operasi kangker di tubuhnya.

Hal tersebut membuat Rudy, langsung menanggapi masalah itu. Rudy lengsung meminta kuitasni operasi dari Suharno, untuk selanjutnya diberi bantuan agar segera bisa pindag dari bantaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya