SOLOPOS.COM - Contoh konstruksi rumah risha (Istimewa)

Rumah risha akan dibangun di Solo.

Solopos.com, SOLO — Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mengembangkan rumah instan sederhana sehat (Risha) pada tahun depan. Risha akan dibangun di komplek Rusunawa Semanggi, salah satu targetnya adalah menjadi pemukiman baru bagi warga Kenteng yang terdampak proyek drainase sabuk dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Risha adalah rumah knock down yang bisa dibongkar pasang. Rumah dibangun dengan konstruksi berbahan panel beton (hanya dengan tiga jenis panel) yang kemudian dirangkai dengan menggunakan mur-baut. Dengan merangkai panel-panel tersebut, akan terbentuk satu kesatuan struktur bangunan yang kokoh kuat yang memenuhi standar konstruksi rumah tahan gempa.

Untuk mengembangkan pemukiman model ini, Pemkot Solo bersama Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Perumahan Permukiman Kementerian PUPR telah melatih sedikitnya 20 warga RW 023 Kelurahan Semanggi Pasar Kliwon untuk belajar cara membuat rumah instan di Solo Techno Park (STP), pekan lalu.

Mereka akan dilibatkan dalam pembangunan fasilitas umum di kompleks Rusunawa Semanggi dengan model Risha. Sedangkan pemukiman yang rencananya akan dibangun sebanyak 7 blok rumah instan akan digarap pihak ketiga. Lantaran merupakan proyek percontohan, maka Puslitbang Perumahan dan Permukiman yang akan mengalokasikan anggaran untuk pembangunan Risha di Semanggi.

“Tujuh blok Risha akan kami bangun di sana. Satu blok nanti terdiri dari petak-petak rumah, bisa dipakai untuk tempat tinggal 19 KK. Jadi kira-kira 90 KK nanti bisa masuk ke sana,” kata Kabid Perumahan Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperum KPP) Kota Solo, Saryanto, saat berbincang dengan , Rabu (13/12/2017).

Selain akan dikembangkan di Rusunawa Semanggi, konsep Risha juga akan diterapkan untuk bantuan rehab rumah tak layak huni (RTLH).

Jadi, warga penghuni RTLH yang dapat bantuan, kalau bisa juga ikut mengembangkan rumah model Risha,” ujar Saryanto. Selain instan dan bisa dibongkar pasang, Risha juga diyakini tahan terhadap bencana alam, salah satunya gempa.

Di kota-kota rawan bencana, salah satunya Aceh, Risha sudah diaplikasikan untuk bangunan model perkantoran, fasilitas kesehatan seperti puskesmas, masjid, dan sekolah.

Ketua RW 023 Semanggi, Nur Rahmad, menjelaskan warga sangat antusias dengan rencana pengembangan rumah model risha. Warga yang sempat mengikuti pelatihan bersama Puslitbang Perumahan dan Permukiman berharap ada tindak lanjut kaitannya dengan pemberdayaan masyarakat.

“Selain instan, pembangunannya juga sangat praktis dan lebih murah. Kalau diperhitungkan untuk ukuran satu meter persegi mungkin hanya sekitar Rp820.000,” kata Nur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya