SOLOPOS.COM - Pengunjung mendatangi lapak-lapak di lantai II Pasar Klewer, Jumat (16/6/2017). (Bayu Jatmiko Adi/JIBI/Solopos)

HPPK meminta Pemkot Solo tidak terburu-buru menerapkan e-transaksi di Pasar Klewer.

Solopos.com, SOLO—Himpunan Pedagang Pasar Klewer (HPPK) meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Solo tak buru-buru menerapkan program transaksi secara elektronik (e-transaksi) berbasis aplikasi smartphone di Pasar Klewer.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Pengurus HPPK, Tavip Harjono, berharap Pemkot Solo dan bank penyedia layanan terlebih dahulu membenahi sistem retribusi secara elektronik (e-retribusi) sebelum merambah e-transaksi. “Menurut saya kalau diterapkan di pasar tradisional kok rasanya kurang pas ya. Yang e-retribusi saja masih banyak kendala,” kata Tavip, kepada Solopos.com, Senin (4/9/2017). (Baca: E-Transaksi Tak Cocok untuk Pasar Klewer, Ini Alasannya)

Sejauh ini, HPPK belum mendapatkan informasi resmi dari Pemkot Solo maupun bank mengenai program e-transaksi. Namun, Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Solo, Subagiyo, menyebut sosialisasi program e-transaksi segera dilaksanakan.

“Saya akan lihat dulu kesiapan Pemkot dan bank. Kami tak mau program ini seperti e-retribusi yang sempat mandek di tengah-tengah, bahkan kami sempat terlambat membayar retribusi karena sistem yang belum siap. Jangan sampai proses transaksi menjadi terhambat hingga merugikan banyak orang nanti,” papar Tavip.

Pedagang lainnya, Nugroho, menilai wacana yang disampaikan Pemkot Solo dan bank mengenai e-transaksi berbasis aplikasi hanya akan membuat kegiatan jual beli di pasar menjadi lebih ribet.

“Apalagi pakai barcode. Barcode itu hanya cocok untuk barang-barang yang dijual di toko modern, yang tidak perlu tawar menawar. Di sini harga jual eceran dan grosir saja sudah berbeda, belum lagi ada proses tawar menawar,” kata Nugroho.

Selain itu, pengunjung atau pembeli di Pasar Klewer bukan hanya orang Solo melainkan dari berbagai daerah yang belum tentu punya pemahaman sama terkait program yang ditawarkan Pemkot Solo. “Jangankan bertransaksi pakai aplikasi, saya yang mencoba memakai mesin EDC saja akhirnya jarang digunakan. Karakter pembeli di sini masih senang pakai tunai,” ujar dia. (Baca: Pedagang Keberatan, Pemkot Solo Segera Sosialisasikan E-Transaksi Pasar Klewer)

Sama seperti Tavip, Nugroho juga berharap Pemkot Solo fokus membenahi sistem e-retribusi sebelum mengembangkan e-transaksi. Subagiyo menegaskan dalam waktu dekat tetap akan mencoba menyosialisasikan program e-transaksi kepada pedagang di Pasar Klewer.

“Ya, coba nanti sosialisasi dulu. Mungkin akan sekalian kami data, siapa-siapa saja pedagang yang mau pakai itu [e-transaksi],” tutur Subagiyo.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya