Soloraya
Selasa, 19 September 2023 - 12:21 WIB

Pemkot Solo Rancang DED Hidran di TPA Putri Cempo untuk Antisipasi Kebakaran

R Bony Eko Wicaksono  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sebuah hidran yang sudah tak berfungsi terlihat di tepi Jl dr Wahidin, Solo, beberapa waktu lalu. Saat ini sejumlah hidran yang berperan penting sebagai saluran pemasok air untuk menangani kebakaran tidak berfungsi. (JIBI/SOLOPOS/Dwi Prasetya)

Solopos.com, SOLO–Pemerintah Kota (Pemkot) Solo bergerak cepat melakukan langkah antisipatif agar kebakaran gunungan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo Solo tak lagi terulang di masa mendatang.

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Solo segera membuat Detail Engineering Design (DED) pembangunan hidran di sekitar area TPA Putri Cempo.

Advertisement

Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Solo, Kristiana Hariyanti saat ditemui wartawan di Balai Kota Solo, Selasa (19/9/2023).

Menurut Kristiana, pembangunan hidran sebagai langkah pencegahan kebakaran gunungan sampah tak lagi terulang di masa mendatang.

“Sesuai arahan Mas Wali, sesegera mungkin kami merancang DED hidran air untuk mencegah kebakaran di area TPA Putri Cempo,” kata dia, Selasa (19/9/2023).

Advertisement

Menurut Kristiana, sistem hidran air bisa dioptimalkan saat muncul kobaran api yang membakar gunung sampah. Sehingga, kobaran api tidak menjalar ke gunungan sampah lainnya.

Kobaran api yang melalap gunungan sampah diduga berasal dari gas metana di bawah sampah. Suhu panas yang tinggi selama musim kemarau memicu percikan api yang membakar gunungan sampah.

“Sekarang helikopter water bombing sedang perjalanan dari Gunung Bromo, Jawa Timur ke Solo. Sebentar lagi kobaran api bakal dipadamkan menggunakan water bombing. Namun, secara teknis nanti Badan Nasional Penanggulangan Bencana [BNPB],” papar dia.

Advertisement

Lebih jauh, Kristiana mengatakan pengolahan sampah di TPA Putri Cempo menggunakan sistem blok. Sehingga, jika terjadi kebakaran gunungan sampah tidak merambat ke gunungan sampah di blok lainnya.

“Ini keuntungan pengolahan sampah menggunakan sistem blok. Mudah-mudahan nanti segera padam,” ujar dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif