SOLOPOS.COM - Ilustrasi kantin sekolah (JIBI/Solopos/Dok.)

Layanan di kantin sekolah akan distandarkan untuk menjamin kualitas jajanan.

Solopos.com, SOLO — Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan Solo bakal menstandarisasi layanan kantin sekolah di Kota Bengawan untuk menjamin pemenuhan pangan yang sehat kepada anak-anak.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Kabid Penganekaragaman dan Keamanan Pangan Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Solo, Endang Dwiati Setyaningsih, mengatakan upaya standardisasi layanan kantin sekolah bakal dilakukan dengan berbagai cara.

Salah satunya dengan menyelenggarakan kegiatan sosialisasi dan lomba pengelolaan kantin sekolah yang diikuti oleh para pengelola kantin sekolah. Sosialisasi pertama dijadwalkan digelar pada pertengahan April ini.

“Para pengelola kantin sekolah harus mengerti bagaimana caranya mengelola kantin yang sehat. Kami mendorong para pengelola kantin bisa menyediakan outlet yang bersih, makanan dan minuman yang sehat supaya anak-anak bisa terhindar dari penyakit dan bahaya. Anak-anak adalah generasi penerus yang harus dilindungi dengan baik,” jelas Endang, Kamis (6/4/2017).

Endang menyampaikan setelah menggelar sosialisasi dan lomba, pihaknya bakal mengagendakan kegiatan inspeksi mendadak (sidak) atau pengecekan lapangan terkait kondisi layanan kantin di berbagai sekolah di Solo.

Kegiatan tersebut biasanya dilaksanakan bersama organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, seperti Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo dan Dinas Pendidikan (Disdik) Solo. Pengelola kantin sekolah yang diketahui belum memberikan layanan optimal akan mendapat pembinaan.

“Kadang ditemukan masih ada makanan yang mengandung pewarna bahaya dijual di kantin sekolah. Ada juga kantin yang menjual makanan gorengan yang dibikin dengan minyak jlantah tidak layak pakai. Kami ingin memastikan bahwa tidak ada lagi kantin sekolah yang menjual makanan tidak sehat dan berbahaya kepada anak-anak,” kata Endang.

Disinggung soal kriteria kantin yang memenuhi standar kesehatan, Endang menjelaskan, mesti ada persediaan air bersih untuk mengolah makanan, mencuci tangan hingga peralatan makan.

Pengelola harus rutin memastikan jajanan kemasan yang dijual belum kedaluwarsa dan sudah lolos sertifikasi BPOM. Selain itu, dia menambahkan, kantin perlu mempunyai tempat penyimpanan bahan makanan dan peralatan makan yang bebas dari serangga dan hewan pengerat.

“Bukan hanya di kantin, kami bersama OPD terkait juga akan memantau kualitas makanan yang dijual pedagang kaki lima di kawasan sekolah. Kualitas makanan yang dijual itu harus aman. Anak-anak tidak boleh makan sembarangan. Para orang tua juga sebaiknya menyediakan bekal bagi anak-anak mereka berupa makanan yang sehat. Jika ada sayur dan buah, pilihlah yang tidak mengandung pestisida,” ujar Endang.

Seorang warga Kelurahan Semanggi, Pasar Kliwon, Nugroho, 34, mengaku anaknya pernah mengeluh sakit perut setelah jajan makanan pada pedagang di lingkungan sekolah.

Dia menyarankan agar pihak sekolah ikut membantu dalam mengawasi ketersediaan makanan dan minuman yang dijual di lingkungan sekolah. “Meski telah dibawakan bekal, anak-anak kerap masih suka jajan,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya