Pemkot Tak Buru-Buru Audit Aset Dinas Jokowi

Walikota Solo Joko Widodo saat beraktivitas di Balaikota Solo, Kamis (27/9/2012). (JIBI/SOLOPOS/Dwi Prasetya)

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Sekretaris Daerah (Sekda) Solo, Budi Suharto, menyatakan belum berencana mengaudit aset dinas Walikota dalam waktu dekat. Budi memilih menunggu keputusan DPRD Jakarta terkait pelantikan Jokowi sebagai Gubernur DKI. “Kalau masih menjabat (Walikota) seperti sekarang, masa ya diaudit. Kami juga memperhitungkan kondisi dan aspek kemanusiaan Pak Wali. Nanti satu atau dua hari sebelum pelantikan baru kami cek,” ujarnya saat ditemui wartawan di Balaikota, Kamis (27/9/2012).

Sikap tenang Pemkot itu tak lepas dari integritas Jokowi dalam memimpin Solo selama ini. Budi percaya Jokowi tak bakal menyelewengkan aset dinas ataupun sejenisnya. “Kita semua tahu sekualitas apa sih Jokowi, makanya kami tak terburu-buru. Beda kalau walikotanya enggak bener, sebelum keluar jauh-jauh hari sudah kami geledah. Namun prinsipnya audit aset tetap harus dilakukan,” tegasnya.

Budi menguraikan, aset dinas yang bakal diaudit Pemkot meliputi rumah dinas, kendaraan dinas, mebeler dan lain sebagainya. Menurutnya, hanya rumah dan mobil dinas saja yang memiliki nilai cukup besar. “Tidak banyak yang ada di Pak Jokowi, paling cuma rumah dan mobil yang nilainya besar. Selebihnya hanya mebeler yang ada di rumah dinas,” katanya.

Ditambahkan Budi, selama masih menjabat Walikota, Jokowi tetap akan menerima gaji. “Misalnya Pak Jokowi ditetapkam mundur tanggal enam, tanggal satu tetap kami berikan.” Sebelumnya, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Solo, Etty Retnowati menyatakan segala fasilitas yang diberikan kepada Jokowi masih akan melekat sebelum DPRD Solo menetapkan Jokowi mundur dari jabatan Walikota