Soloraya
Rabu, 17 November 2021 - 20:08 WIB

Pemprov Jateng Berdayakan Perempuan untuk Atasi Kemiskinan di Sragen

Wahyu Prakoso  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen (kiri) dan Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati (kedua dari kiri) meninjau pelatihan mengolah ikan air tawar di Desa Ketro, Kecamatan Tanon, Sragen. (Istimewa/Pemkab Sragen)

Solopos.com, SRAGEN — Pemprov Jawa Tengah bersama Pemkab Sragen dan Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Jateng berupaya mengentaskan kemiskinan di Kecamatan Tanon, Sragen. Salah satunya melalui pemberdayaan perempuan. Para perempuan di Desa Ketro, Tanon diarahkan untuk memproduksi produk olahan ikan.

Pemberdayaan tersebut merupakan bagian dari program Desa Sejahtera (Destara) 2021. Pemprov Jateng telah memilih tiga kabupaten menjadi proyek percontohan Destara. yaitu Kabupaten Sragen melalui budidaya ikan air tawar di Desa Ketro, Kecamatan Tanon. Kemudian Kabupaten Pemalang melalui budidaya buah rambutan di Desa Bantarbolang, dan Kabupaten Demak dengan kunyit sebagai komoditas unggulan Desa Kebonbatur.

Advertisement

Pembukaan Destara 2021 di Desa Ketro dibuka langsung oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, di Balai Desa Ketro, Rabu (17/11/2021) pagi. Turut hadir dalam acara Ketua Umum BKOW Jateng, Nawal Arafah Yasin; Ketua Baznas Jateng, Ahmad Darodji; dan Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati.

Baca Juga: 32 Sekolah Penggerak Sragen Ikuti Lokakarya Pertama

Advertisement

Baca Juga: 32 Sekolah Penggerak Sragen Ikuti Lokakarya Pertama

Para perempuan di Desa Ketro mendapatkan pelatihan mengolah hasil budidaya ikan air tawar berupa ikan lele, mujair, nila menjadi abon. Produk olahan ikan untuk meningkatkan nilai jual sehingga menambah pendapatan masyarakat setempat.

Bupati Sragen, Yuni, mengapresiasi BKOW Jateng dan Pemprov Jateng yang memilih Desa Ketro sebagai tempat untuk kegiatan pelatihan pengolahan potensi produk lokal dari Waduk Ketro. Hasil tangkapan ikan air tawar bapak-bapak setempat diolah oleh ibu-ibu sehingga dapat tercipta pemberdayaan.

Advertisement

Baca Juga: Ada 2.600 Judu Buku Baru Lho di Perpustakaan Sragen

Menurut Yuni, sebagian warga Desa Ketro bermata pencaharian sebagai petani, pedagang, dan nelayan. Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Prov Jawa Tengah dilibatkan dalam program pelatihan pengolahan ikan, pengemasan, dan pemasaran abon serta dendeng.

“Alhamdulillah program ini bisa memberikan tambahan keterampilan dan peningkatan pendapatan di masa pandemi Covid-19 yang semoga akan segera berakhir. Mulai sekarang harus bangkit dari keterpurukan ekonomi. Saya optimis hanya perempuan-perempuan tangguhlah yang dapat membangkitkan ekonomi,” ungkapnya.

Advertisement

Wakil Gubernur Jawa Tengah sekaligus Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Jateng mengatakan pelatihan tersebut mendorong pengentasan kemiskinan. Dia berharap masyarakat ikut bergerak mengembangkan potensi-potensi di sekitarnya.

Baca Juga: Laku Kesenian Transpuan Sedap Malam Menuju Kesetaraan

“Masyarakat tak lagi berharap bantuan ketika pemerintah mengentas kemiskinan. Memberantas kemiskinan juga dapat dilakukan dengan memberdayakan diri dan potensi yang ada. Yang sudah mengikuti pelatihan ini tapi belum punya izin dagang atau jual maka bisa dibantu untuk izinnya,” katanya.

Advertisement

Selain itu, dia meminta pemerintah desa dan masyarakat bekerjasama dengan Bumdes untuk mengembangkan berbagai potensi desa. Program pelatihan dapat menggandeng dinas-dinas terkait.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif