Soloraya
Kamis, 15 Desember 2022 - 10:27 WIB

Pemuda Desa Tangkil Sragen Ciptakan Sayur Bening Instan, Cukup Diseduh Jadi

Galih Aprilia Wibowo  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pemilik Sayur Instan Wanina Food, Ahmad Suwandi, 24, menunjukkan produknya dalam acara Bazar Tenant yang digelar oleh Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Sragen di halaman Mal Pelayanan Publik, pada Kamis (15/12/2022). (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo)

Solopos.com, SRAGEN — Seorang warga asal Desa Tangkil, Kecamatan Sragen, Kabupaten Sragen, Ahmad Suwandi, 24, berhasil menciptakan resep sayur bening instan. Ini untuk memudahkan orang yang tidak punya waktu banyak untuk memasak.

Karena cara memasak sayur instan yang ia buat cukup praktis, tinggal memilih diseduh atau dimasak lagi dengan cara direbus. Hal ini Ahmad ungkapkan saat ditemui Solopos.com dalam acara Bazar Tenant yang digelar oleh Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Sragen di Mal Pelayanan Publik setempat, pada Kamis (15/12/2022) pagi.

Advertisement

Sayur bening instan yang Ahmad rintis bersama istrinya ini dijual dalam kemasan dengan berat 30 gram. komposisinya terdiri atas bayam, kemangi, seledri, bawang putih, bawang merah, serta bumbu penyedap.

“Alasan membuat sayur instan ini adalah karena ingin melakukan inovasi terhadap produk olahan sayuran. Biasanya sayuran paling lama tahan maksimal satu pekan jika disimpan dalam kulkas. Saya ingin membuat sayuran tersebut lebih lama lagi dengan cara dikeringkan,” terang Ahmad.

Advertisement

“Alasan membuat sayur instan ini adalah karena ingin melakukan inovasi terhadap produk olahan sayuran. Biasanya sayuran paling lama tahan maksimal satu pekan jika disimpan dalam kulkas. Saya ingin membuat sayuran tersebut lebih lama lagi dengan cara dikeringkan,” terang Ahmad.

Baca Juga: Program Matching Fund, Dosen UKSW Ciptakan Aplikasi eRumputTernak

Ia mengataka bahwa rasa sayuran keringnya boleh diadu dengan sayuran segar, karena ia telah mencoba resep tersebut berulang kali. Produk ini baru ia luncurkan sekitar tiga bulan lau. Ia mendapat pendampingan dari Technopark di bawah Disnaker dalam pelatihan start up selama lima hari.

Advertisement

Daya Tahan Lama

Ia mengatakan bahwa produk sayur instannya bisa tahan selama tiga bulan asal tidak berjamur. Ia menyarankan produknya disimpan dalam suhu ruangan buka di lemari es, Pasalnya, ketika disimpan di kulkas ada kandungan kadar air yang masuk, sehingga lebih cepat berjamur.

“Tinggal diseduh pakai air panas atau direbus tergantung situsasional juga lalu siap dihidangkan. Jadi memudahkan ibu-ibu yang tidak ada waktu memasak, serta tidak ribet juga. Untuk pemasaran sendiri baru dititipkan di warung terdekat namun juga bisa dibeli di Shopee dan Tokopedia dengan brand Wanina Food,” ujar Ahmad.

Baca Juga: Pemkab Wonogiri Sabet 3 Penghargaan, dari Rebranding Kopi hingga Mi Ayam Instan

Advertisement

Ia berniat memasarkan produknya di dekat kampus atau perkotaan dengan target market para mahasiswa yang menyukai hal praktis. Begitu juga wanita karier di perkotaan yang tak punya waktu banyak untuk memasak.

Sayur instan buatan Ahmad dengan merek Wanina Food ini harganya ramah di kantong. Satu kemasan hanya Rp5.000.

Sementara itu, selain stan milik Ahmad, ada 35 pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) pemula lain yang memamerkan produk mereka si Bazar Tenant di halaman Mal Pelayanan Publik (MPP) Kabupaten Sragen mulai Rabu-Kamis (14-15/12/2022).

Advertisement

Mereka adalah pelaku UMKM terpilih dari 100 pelaku UMKM pemula yang menjalani pelatihan inkubasi bisnis yang digelar Disnaker Kabupaten Sragen. Produk UMKM yang dipamerkan di antaranya berupa kerajinan, kuliner, dan pertanian.

“Kegiatan Bazar Tenant ini merupakan pameran produk UMKM pemula binaan Technopark yang kemarin sudah kami latih untuk inkubasi bisnis. Dalam pelaksanaannya kami bekerja sama dengan UNS [Universitas Sebelas Maret] dan ISI [Institut Seni Indonesia] Solo,” terang Kepala Disnaker Sragen, Muh. Yulianto, Rabu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif