Soloraya
Minggu, 7 Oktober 2012 - 15:07 WIB

Pemuda MTA Deklarasikan Dari Pemuda Untuk Indonesia

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kesenian tradisional reog memeriahkan pawai dalam rangka deklarasi pemuda MTA di Jl Slamet Riyadi, Solo, Minggu (7/10/2012). Pawai tersebut mengambil start di kawasan Mangkunegaran dan finish di stadion Manahan. (Foto: JIBI/SOLOPOS/ Sunaryo Haryo Bayu)

Kesenian tradisional reog memeriahkan pawai dalam rangka deklarasi pemuda MTA di Jl Slamet Riyadi, Solo, Minggu (7/10/2012). Pawai tersebut mengambil start di kawasan Mangkunegaran dan finish di stadion Manahan. (Foto: JIBI/SOLOPOS/ Sunaryo Haryo Bayu)

SOLO—Ribuan pemuda, Minggu (7/10/2012) pagi, menggelar apel di Lapangan Mangkunegaran serta di kantor pusat Majlis Tafsir Alquran (MTA), Jl Ronggowarsito. Seusai menggelar apel, ribuan pemuda itu kemudian berjalan dengan tertib menuju Stadion Manahan sekitar pukul 07.00 WIB. Iring-iringan pun melintasi kawasan car free day di Jl Slamet Riyadi sebelum menuju Stadion Manahan.

Advertisement

Pemuda-pemuda tersebut merupakan barisan Pemuda MTA yang berasal dari 20 provinsi. Pagi itu, Pemuda MTA bakal dideklarasikan menjadi salah satu organasasi di MTA.

Deklarasi sendiri mengambil tema Dari Pemuda MTA untuk Indonesia. Keberadaan Pemuda MTA semakin melengkapi ormas yang sudah berusia 40 tahun tersebut.

Dibentuknya organisasi Pemuda MTA dilatarbelakangi kondisi pemuda saat ini menjadi jajahan sentral dari program pembodohan dan penyesatan. Sehingga gerakan dakwah guna memperbaiki akhlak pemuda membutuhkan ruang serta startegi khusus.

Advertisement

Lantaran hal tersebut, organisasi Pemuda MTA ini dibentuk. Diharapkan dengan organisasi ini, pemuda MTA akan terbentuk menjadi generasi saleh yang handal diberbagai bidang kehidupan sehingga mampu tampil produktif untuk ikut memberikan kontribusi konstruktif bagi masa depan Indonesia.

Dalam sambutannya, Pimpinan Umum MTA, Ahmad Sukina, berharap Pemuda MTA mampu meneruskan dakwah-dakwah MTA. “Jangan sampai Pemuda MTA menjadi generasi yang jelek. Generasi yang jelek adalah generasi yang menyia-nyiakan salat. Padahal salat adalah tiangnya agama,” ungkapnya.

Dia menyampaikan kondisi Indonesia saat ini sangat mengawhatirkan. Maraknya tawuran serta berbagai tindak kejahatan menandakan kondisi bangsa yang tidak baik. “Banyak sekarang kita lihat tawuran baik antargolongan, masyarakat, bahkan di kalangan pelajar,” ungkapnya.

Advertisement

Lantaran hal tersebut, dikukuhkannya Pemuda MTA diharapkan mampu memperbaiki kualitas pemuda bangsa. “Saya harapkan Pemuda MTA melaksanakan dakwah tanpa mengenal lelah,” urainya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif