SOLOPOS.COM - Petugas Dishub Sragen memantau pergerakan arus lalu lintas di sejumlah persimpangan di dalam Kota Sragen yang mulai ramai, Senin (17/4/2023). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Para pemudik dari Jakarta yang pulang ke Sragen mendapat fasilitas mudik gratis dari pemerintah. Selain dua bus yang disediakan Dinas Perhubungan (Dishub) Sragen, pemudik yang ke Sragen juga difasilitasi 15 bus dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta. Belasan bus itu dijadwalkan sampai ke Sragen pada Senin (17/4/2023) kemarin.

Penjelasan itu diungkapkan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sragen, Catur Sarjanto, saat ditemui Solopos.com di ruang kerjanya, Senin siang. Catur menerangkan Pemkab Sragen memfasilitasi mudik gratis. Dia mengatakan pada 2023 ini Dishub menyiapkan dua unit bus untuk mudik gratis dengan penjemputan pemudik ke Jakarta dan diantar sampai ke Terminal Pilangsari, Ngrampal, Sragen.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Tahun kemarin tidak ada anggaran sehingga baru tahun ini ada mudik gratis. Kementerian Perhubungan dan Pemprov Jateng juga menyediakan mudik gratis. Kami hanya mengirim dua unit bus untuk mudik gratis. Ternyata animo pemudik ke Sragen banyak sehingga Pemprov DKI Jakarta menambah armada bus untuk mudik gratis dan Sragen mendapat tambahan 15 bus untuk mudik gratis,” jelasnya.

Dia mengatakan pendaftaran sudah jauh hari secara online. Jumlah pemudik dari Jakarta, ujar dia, diperkirakan sebanyak 6.000 orang. Secara umum pemudik yang masuk dan melintas di Sragen diperkirakan mencapai 100.000 orang. Atas dasar itulah, Catur menyatakan Dishub bekerja sama dengan Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Sragen untuk mengantisipasi lonjakan arus lalu lintas, terutama pada jam-jam sibuk dan lokasi rawan penumpukan kendaraan.

Upaya antisipasi kecelakaan dilakukan dengan berbagai cara, termasuk penjagaan di perlintasan kereta api (KA) tanpa palang pintu. Antisipasi jelang arus mudik Lebaran itu, ujar dia, menjadi tugas rutin Dishub. Upaya tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan potensi pemudik pada 2-3 tahun lalu sebelum ada pandemic Covid-19.

“Tugas kami persiapan kelancaran arus mudik dan dampak penambahan kendaraan yang masuk dan melintas di Sragen. Antisipasi itu supaya tidak macet di lokasi rawan, dengan cara memasang rambu-rambu penunjuk jalan atau arah di lokasi tertentu dan di jalur alternatif seperti di Gemolong, Sragen kota, Sidoharjo, dan Sumberlawang,” jelasnya.

Upaya selanjutnya adalah dengan menyiapkan tim untuk bergabung dengan pelayanan di pos pengamanan (pospam), pos pelayanan (posyan), dan pos terpadu. Ada sembilan pospam, posyan, dan pos terpadu di Sragen. Dishub ditugaskan di tiga pospam, yakni pos terpadu di exit tol Pungkruk Sidoharjo; exit tol Sambungmacan, dan Pospam Gemolong.

Pantau Lewat Kamera CCTV

Selain itu, Catur menyebut Dishub juga memiliki posko tersediri, yakni pos pemantauan area traffic control system (ATCS) di Mako Dishub. “Lewat ATCS itu pemantauan kepadatan lalu lintas bisa dilihat secara langsung lewat kamera CCTV [close circuit television] online. Bila terjadi APILL yang rusak atau muncul kemacetan bisa langsung gerak cepat untuk mengurai,” jelasnya.

Dia mencontohkan jalur Pungkruk-Beloran yang berpotensi macet itu bersama Satlantas bisa membuat manajemen rekayasan lalu lintas dengan one way system. Sistem satu arah itu, kata dia, diberlakukan secara situasional dengan melihat potensi kepadatan lalu lintas.

“Apalagi sekarang ring road utara sudah dibuka sehingga bisa mengurangi kepadatan lalu lintas di dalam kota. Nanti ring road ditutup kembali pada H+10, yakni mulai dari Tegrat Bulaksari ke timur. Arus dari barat dialihkan dari Tegrat ke Terminal Lama kemudian ke Pilangsari,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya