SOLOPOS.COM - Joko Widodo. (dok Solopos)

Solo (Solopos.com)–Walikota Solo, Joko Widodo (Jokowi) menilai penambahan anggaran klaim Program Kesehatan Masyarakat Solo (PKMS) senilai Rp 5,8 miliar yang diajukan Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo dalam kebijakan umum anggaran (KUA) dan prioritas plafon anggaran sementara (PPAS) APBD 2012 masih logis dan masuk akal.

Kepada wartawan di Balaikota, Selasa (15/11/2011), Jokowi mengatakan penambahan itu diperlukan karena memang jumlah peserta PKMS juga terus bertambah.

“Bukan berarti jumlah warga miskin naik. Kalau yang bertambah adalah peserta PKMS gold itu lain soal. Tapi memang ada lebih banyak warga yang berminat menjadi peserta PKMS. Selain itu, harga obat juga mungkin naik. Menurut saya logikanya masih masuk,” kata Jokowi.

Lebih jauh, Jokowi mengatakan besarnya anggaran yang diajukan untuk klaim PKMS itu juga tidak terlepas dari antisipasi utang kepada rumah sakit rekanan yang sulit dihindarkan. Hal lain yang tidak kalah penting dan mestinya menjadi dasar pertimbangan saat membahas anggaran PKMS adalah bahwa PKMS itu merupakan sebuah sistem yang sudah berjalan baik. Peserta PKMS sudah terdata by name dan by address. Jadi penggunaan dana itu sudah jelas sasarannya.

Sebelumnya Kepala DKK Solo, dr Siti Wahyuningsih mengatakan usulan anggaran itu sudah diperhitungkan berdasarkan berbagai asumsi. Di antaranya antisipasi utang klaim ke pihak rumah sakit rekanan yang memang tidak bisa dihindarkan.  Seperti tahun 2010 lalu, klaim PKMS menyisakan utang yang membebani anggaran PKMS tahun 2011 senilai Rp 5 miliar. Selain itu juga adanya penambahan jumlah peserta PKMS yang harus ditanggung.

(shs)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya