Solopos.com, KARANGANYAR -- Penambahan desa tangguh bencana atau Destana di Kabupaten Karanganyar masih belum bisa dilakukan secara massal lantaran terbentur permasalahan anggaran.
Terbatasnya anggaran untuk menambah Destana menyebabkan masih banyak desa rawan bencana di Karanganyar yang belum mendapatkan pelatihan peningkatan kapasitas untuk antisipasi bencana alam.
Warga Karanganyar... Waspada Angin Kencang hingga Januari 2021
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar, Sundoro Budi Karyanto, mengatakan pada tahun 2020 pihaknya hanya mampu membuat tiga Destana di Karanganyar.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar, Sundoro Budi Karyanto, mengatakan pada tahun 2020 pihaknya hanya mampu membuat tiga Destana di Karanganyar.
Penambahan jumlah Destana di tahun yang sama menurutnya tidak memungkinkan lantaran keterbatasan anggaran.
“Untuk saat ini sementara baru tiga desa yang kami buat sebagai Destana. Sebenarnya kami ingin membuat lebih banyak tapi karena kendala anggaran, sementara tiga dulu. Ini pelatihan baru selesai beberapa hari lalu,” jelas dia kepada Solopos.com, Kamis (26/11/2020).
Anggaran tersebut berguna untuk kegiatan peningkatan kapasitas, simulasi, akomodasi, biaya pemateri dan lainnya.
“Untuk kegiatan pasti ada timbul biaya. Banyak hal-hal. Jadi memang biayanya sekitar itu. Untuk tahun ini, kemampuan kami hanya bisa tiga desa dari awalnya lima desa karena adanya refocussing anggaran kemarin,” imbuh Hartoko.
Sejak 2015 hingga 2020, menurut Hartoko baru sebanyak sembilan desa di Karanganyar yang dibentuk sebagai Destana.
Pendaftaran Ditutup, Total 70.397 UMKM Karanganyar Ajukan BPUM
Angka tersebut masih sangat kecil lantaran jumlah desa yang terpetakan rawan bencana alam sekitar 90 desa. Sehingga, masih banyak desa yang perlu untuk peningkatan kapasitas dalam penanganan dan mitigasi bencana alam.
“Kalau anggaran untuk itu juga sebenarnya masih ada opsi yang mungkin bisa dicoba. Salah satunya bekerja sama dengan pemerintah desa. Mereka kan ada anggaran juga, jadi bisa dibuat secara mandiri,” beber dia.
UKM di Karanganyar Bertambah 24.397 Unit Dalam 5 Tahun
Tidak Ada Pesta Tahun Baru di Karanganyar, Nekat Bakal Kena Sikat Satpol PP