SOLOPOS.COM - Bupati Klaten, Sri Mulyani, mendatangi lokasi tambang di bukit wilayah Desa Paseban, Kecamatan Bayat, Jumat (3/3/2023). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Bupati Klaten Sri Mulyani pengusaha yang melakukan penambangan material uruk tol di Bukit Cakaran, Desa Paseban, Bayat, Klaten, bertanggung jawab menata lokasi yang sudah selesai ditambang.

Hal itu dilakukan agar lokasi bekas ditambang untuk kepentingan uruk tol Solo-Jogja itu tak menjadi permasalahan di masa mendatang. Hal itu Mulyani saat mengecek lokasi tambang tersebut, Jumat (3/3/2023).

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Lokasi yang ditambang menyisakan tebing curam. Pada bagian atas tebing itu, terdapat deretan pepohonan dan terlihat pohon bambu mulai longsor. Di salah satu sisi, terlihat para pekerja menata batu dan beronjong untuk memperkuat tebing-tebing bekas ditambang.

Lokasi yang dibikin talut itu berada tepat di bawah permakaman umum yang kini posisinya di tepi tebing. Mulyani menjelaskan lahan yang ditambang itu kondisinya memprihatinkan.

Lokasi penambangan di bukit wilayah Bayat, Klaten, itu berada di lahan pribadi milik sembilan warga yang kemudian dikerjasamakan dan disewa salah satu perusahaan untuk tambang uruk tol. “Ini yang menjadi kesulitan kami, karena milik pribadi dan mereka langsung bekerja sama dengan pengusaha,” kata Mulyani kepada wartawan.

Pada kesempatan itu, Mulyani meminta pengusaha benar-benar menghentikan aktivitas pertambangan. “Pengusaha saya minta pertanggungjawabannya untuk menata kawasan ini,” kata Mulyani.

Organisasi perangkat daerah (OPD) terkait beserta camat dan pemerintah desa juga ia minta mengecek perkembangan penataan kawasan tersebut. Penataan yang dilakukan yakni dengan membikin talut untuk menghindari tebing bekas tambang itu longsor.

“Lokasi yang di sini sudah selesai. Ada kegiatan [pertambangan] juga di wilayah Sekarbolo. Nanti akan dicek dari DPMPTSP. Kalau izinnya belum lengkap, akan dihentikan dan akan kami cek apakah dari para pengusaha tambang ini sudah membayar retribusi atau belum,” jelas dia.

Wisata Geopark

Mulyani menyebut banyak aktivitas pertambangan di Klaten itu yang izinnya belum lengkap dan sangat sedikit yang membayar retribusi golongan C. Informasi yang diperoleh Mulyani dari pemerintah desa setempat, lokasi bekas penambangan di bukit wilayah Bayat, Klaten, itu bakal menjadi area parkir wisatawan.

Di dekat lokasi itu terdapat Makam Syech Domba, pengikut Sunan Pandanaran. Soal kawasan rencana menjadikan kawasan yang menyimpan batuan purba itu sebagai wisata taman bumi atau geopark, Mulyani mengakui memang ada rencaan ke arah itu.

“Untuk kawasan geopark itu memang beberapa waktu lalu ada rapat dan itu permintaan warga. Warga menyetujui di sana ada kawasan geopark, tidak ada kegiatan tambang. Kalau toh ada kegiatan di kawasan yang akan menjadi geopark itu, saya dengan warga akan menyetop kegiatan tersebut. Karena kebanyakan tanah itu milik warga,” jelas Mulyani.

Sebelumnya diberitakan, material tanah dan batuan di perbukitan kawasan Bayat, Klaten, yang mengandung batuan purba berusia sekitar 100 juta tahun ditambang untuk material uruk tol. Salah satu lokasi yang ditambang adalah Bukit Cakaran.

Penambangan di bukit tersebut dilakukan CV Kadonyan. Namun, Direktur CV Kadonyan, Tedy Saputro, mengatakan kegiatan pertambangan di bukit tersebut sudah berhenti sejak Januari 2023.

“Penambangan dimulai Oktober dan Desember [2022] sudah selesai serta awal Januari berhenti. Saat ini proses penataan, reklamasi. Untuk pertambangan sudah selesai,” kata dia.

Tedy mengatakan penataan yang dilakukan dengan membikin saluran drainase serta membuat talut beronjong untuk mengamankan tebing bekas ditambang. Panjang talut sekitar 150 meter. Rencananya, ada empat saluran drainasi di bekas lokasi tambang itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya