Soloraya
Jumat, 16 Oktober 2015 - 12:00 WIB

PENAMBANGAN KLATEN : Gubernur Ganjar Akui Masih Ada Penambangan Liar

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ganjar Pranowo (JIBI/Solopos/Dok)

Penambangan Klaten turut diawasi oleh Pemprov Jateng. Gubernur Ganjar mengakui masih ada penambangan liar.

Solopos.com, KLATEN – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menegaskan pengawasan aktivitas penambangan terus dilakukan. Ia tak menampik selama ini masih ada penambangan liar yang kucing-kucingan dengan aparat pemerintah.

Advertisement

Hal itu disampaikan Ganjar saat ditemui seusai menghadiri acara Gubernur Mengajar di SMKN 1 Klaten, Kamis (15/10/2015).

“Pengawasan tambang jalan terus. Silakan lihat Twitter saya. Ada orang yang komplain tentang tambang, kami respons seperti apa. Hal itu juga saya tembuskan lewat Twitter ESDM Jateng. Kalau itu kucing-kucingan iya,” jelas dia.

Advertisement

“Pengawasan tambang jalan terus. Silakan lihat Twitter saya. Ada orang yang komplain tentang tambang, kami respons seperti apa. Hal itu juga saya tembuskan lewat Twitter ESDM Jateng. Kalau itu kucing-kucingan iya,” jelas dia.

Lantaran hal itu, guna penertiban aktivitas pertambangan ia menjelaskan pemprov berupaya membangun komunikasi intensif dengan pemerintah kabupaten serta masyarakat untuk ikut melakukan pengawasan.

“Butuh peran serta pemerintah dan masyarakat. Diajak rembukan bareng-bareng. Kalau tidak, hanya penegakan saja tidak bisa,” katanya.

Advertisement

“Kalau memang di Klaten ada yang tidak sesuai dengan wilayahnya, ya nanti kami tertibkan. Tidak hanya di Klaten, tetapi se-Jawa Tengah,” jelasnya.

Di Klaten, ada tujuh pengusaha mengantongi izin melakukan penambangan galian C. Usaha penambangan itu berada di wilayah Kecamatan Kemalang.

Pada bagian lain, saat bertemu dengan murid di SMKN 1 Klaten, Ganjar meminta mereka tak gentar menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) yang diberlakukan mulai akhir tahun ini.

Advertisement

Ganjar meminta para siswa SMK disiapkan sejak dini agar bisa bersaing dengan tenaga kerja dari luar negeri. Dalam menghadapi MEA dibutuhkan sertifikasi.

“Keterampilan apa harus dibuktikan dengan sertifikat. Karena sertifikat ini menjadi garansi masuk ke dunia luar,” ungkapnya.

Ganjar mencontohkan di Jerman siswa diberikan ekstrakurikuler dengan serius sampai mendapat sertifikat. Sertifikat diberikan dalam berbagai jenjang sesuai dengan tingkat keahliannya.

Advertisement

Ijazah dan sertifikat menjadi garansi untuk siap masuk pasar internasional. “Di Jerman ekstrakurikuler dilakukan serius, tidak asal-alasan,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif