SOLOPOS.COM - Ilustrasi mayat (JIBI/Solopos/Dok)

Penambangan liar Karanganyar memakan korban tewas, seorang warga Dusun Wonorejo.

Solopos.com, KARANGANYAR —Warga Dusun Wonorejo RT 003/RW 010, Desa Wonorejo, Siman, 55, tewas tertimbun saat menambang tanah galian C tidak berizin di Dusun Jengglong, Wonorejo, Rabu (23/12/2015).

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Oleh karena itu, pihak Kecamatan, Polsek, dan Koramil menghentikan penambangan liar di Desa Wonorejo. Informasi yang dihimpun Solopos.com, terdapat tiga lokasi penambangan liar di Desa Wonorejo. Kapolres Karanganyar, AKBP Mahedi Surindra, melalui Kapolsek Jatiyoso, AKP Turmudzi, menuturkan sudah melakukan patroli dan memastikan aktivitas penambangan liar berhenti.

“Kami meminta warga menghentikan penambangan liar di Wonorejo. Kami patroli memastikan penambangan liar berhenti. Cuaca sedang ekstrem. Kami patroli ke tiga lokasi penambangan liar,” kata Turmudzi saat dihubungi Solopos.com, Kamis (24/12/2015).

Hal senada disampaikan Camat Jatiyoso, Sundoro Budi Karyanto. Dia mengungkapkan rata-rata warga Wonorejo bekerja sebagai penambang galian C. Pekerjaan itu sebagai penghasilan utama maupun sekadar tambahan.

“Rata-rata penambang liar. Kami minta warga ikut mengawasi. Cuaca sekarang ini kalau nekat berbahaya. Kami akan sosialisasi [penambangan liar] harus berizin dan lain-lain,” ungkap Sundoro saat dihubungi Espos, Kamis.

Sementara itu, warga Wonorejo, Siman, berangkat untuk menambang tras pukul 08.00 WIB. Namun, lelaki yang bekerja sebagai petani itu tidak kunjung pulang hingga pukul 20.00 WIB. Keluarga Siman mencari ke lokasi penambangan dan melihat bekas tanah longsor.

Tanah Longsor

Mereka melaporkan kejadian itu ke Polsek Jatiyoso pukul 20.20 WIB. Anggota Polsek dibantu warga menggali bekas tanah longsor menggunakan cangkul dan alat-alat lain. Tubuh Siman ditemukan tidak bernyawa dalam kondisi miring menghadap utara.

Dokter dari Puskesmas Jatiyoso memeriksa dan memperkirakan Siman tewas karena pernapasan tersumbat tras. “Itu samben [pekerjaan sampingan] mencari tras. Saat kejadian, [Siman] mengeruk tras menggunakan cangkul. Dia seorang diri,” ujar Turmudzi.

Turmudzi menjelaskan Siman mencangkul bagian bawah gundukan tanah sehingga membentuk serupa ceruk. Kondisi tanah labil diduga menjadi salah satu penyebab longsor. Siman tertimbun saat mengeruk tanah pada bagian dalam ceruk.

“Itu ilegal. Dia cari tras sejak beberapa hari lalu. Kata keluarga korban untuk kebutuhan sendiri,” tutur dia.

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya