SOLOPOS.COM - ILUSTRASI (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/SOLOPOS)

ILUSTRASI (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/SOLOPOS)

SOLO–The Japanese Intitute of Irrigation and Drainage (JIID), sebuah institusi di Kementerian Pertanian, Kehutanan dan Perikanan Jepang menggelar seminar tentang penanganan banjir Bengawan Solo di Hotel Indah Palace,Solo, Kamis (8/3/2012).

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Acara yang diikuti Tagana Sragen, tokoh masyarakat Sragen, serta Bupati Sragen Agus Fathurahman tesebut mengusung tema Penguatan Pencegahan Bencana di Daerah Pedesaan Akibat Perubahan Iklim.

Sejumlah peserta seminar mempertanyakan siapakah yang berwenang membuka pintu Waduk Gajah Mungkur (WGM) selama ini. Sebab, WGM selama ini kerap dituding sebagai pemicu persoalan banjir ketika puntu air dibuka.

Menanggapi hal itu, satu pembicara dari Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS), Ari Partono menjelaskan, bahwa pengoperasian WGM selama ini sudah sesuai dengan petunjuk teknis. Artinya, persoalan banjir bukan disebabkan WGM, melainkan disebabkan oleh anak anak sungai Bengawan Solo.

“Bukan WGM, tapi oleh anak anak sungai seperti Dengkeng, Samin dan lainnya. Ini yang memicu masalah,” kata Ari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya