SOLOPOS.COM - Ketua DPRD Karanganyar, Bagus Selo, saat diwawancara di sela penyembelihan hewan kurban di Sekretariat DPC PDIP setempat pada Jumat (30/6/2023). (Solopos.com/Indah Septiyaning Wardani)

Solopos.com, KARANGANYAR — DPRD Kabupaten Karanganyar menyoroti program kerja penanganan stunting oleh Pemkab setempat. Kalangan wakil rakyat ini menilai program penanganan stunting baru sebatas seremonial belaka.

Sedangkan program kerja yang menyasar langsung penanganan ke anak stunting masih minim. Pemkab Karanganyar pun diminta mulai mengubah metode program penanganan stunting tersebut.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Ketua DPRD Karanganyar, Bagus Selo, mengatakan selama ini program kerja penanganan stunting banyak dilakukan untuk sosialisasi, senam, dan rapat-rapat. Padahal yang lebih penting dari itu adalah bagaimana penanganan secara langsung ke anak stunting. Misalnya dari pemberian makanan tambahan dan bergizi.

“Jangan banyak acara seremonialnya. Sosialisasi boleh, tapi juga jangan melupakan yang lebih penting itu pemberian telur, makanan bergizi,” kata Bagus ketika berbincang dengan Solopos.com, Jumat (30/6/2023).

Menurutnya, program penanganan stunting di Karanganyar yang lebih efektif dan efisien adalah dengan treatment langsung kepada anak-anak berstatus stunting. Dengan itu, dia merasa penanganan stunting lebih maksimal ketimbang sosialisasi terus menerus. Meski angka kasus stunting di Karanganyar tergolong kecil, yakni berkisar 3%, dia berharap dapat nihil angkanya.

Dikatakan Ketua DPC PDIP Karanganyar ini, penanganan stunting menjadi salah satu prioritas dari pemerintah pusat. Termasuk PDIP juga menjadikan penanganan stunting sebagai prioritas program kerja yang menyasar ke masyarakat.

“Saya selalu pesan ke teman-teman di Badan Anggaran (Banggar) DPRD bahwa stunting diprioritaskan,” kata dia.

Diketahui Pemkab Karanganyar getol sosialisasi masalah stunting dalam beberapa bulan terakhir. Sosialisasi terus dilakukan Bupati Karanganyar Juliyatmono dengan roadshow ke desa-desa. Kegiatan yang dikemas bertajuk Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dihadiri hingga seratusan kader kesehatan.

Bupati Karanganyar, Juliyatmono, meminta para kader kesehatan di Kabupaten Karanganyar turut serta mengencarkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dan sosialisasi masalah stunting. Sebab para kader kesehatan juga berperan dalam mencegah terjadinya stunting sejak dini.

Hal tersebut disampaikan Bupati Karanganyar ketika memberikan sambutan dalam kegiatan peningkatan kapasitas kader kesehatan dan penyuluhan ibu hamil di Balai Desa Ngijo, Kecamatan Tasikmadu, Selasa (27/6/2023) lalu.

Menurutnya stunting menjadi perhatian pemerintah dan perlu peran serta semua pihak dalam untuk mengatasinya. Begitu pula dengan penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Anak (AKI danAKA) di Karanganyar. Pemerintah terus melakukan identifikasi permasalahan ini. Menurutnya perlu adanya gerakan-gerakan dan terobosan agar stunting terus menurun dan menjadi zero kasus.

“Kader kesehatan memiliki peran penting dalam menyosialisasikan dan pencegahan stunting. Dinkes harus menggandeng semua pihak untuk terus menekan penurunan angka stunting,” pinta Bupati.

Bupati menilai dengan aktif memberikan penyuluhan ataupun sosialisasi mengenai stunting dan pencegahannya, maka masalah kesehatan stunting dapat dicegah sejak dini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya