Solopos.com, SOLO — Wakil Wali Kota (Wawali) Solo, Achmad Purnomo, mengimbau tenaga medis di Kota Bengawan tidak ikut-ikutan mogok praktik menyikapi kasus penahanan dua dokter spesialis kandungan di Manado. Menurut Wawali, tindakan itu justru bisa merugikan pelayanan masyarakat.
“Saya memahami aksi ini sebagai wujud kesetiakawanan. Namun kalau ujungnya pasien jadi korban, apa masih perlu seperti itu? [aksi mogok],” ujarnya saat dihubungi Solopos.com, Selasa (26/11/2013) malam.
Wawali mengaku sempat mendengar rencana aksi mogok dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Solo menyikapi kasus dr Ayu. Namun, dia tak mengetahui kelanjutan rencana tersebut. “Beberapa hari lalu saya menggelar pengajian dengan anggota IDI. Kabarnya mereka mau menggelar aksi menanggapi penahanan dr Ayu. Umpama ngotot berdemo, tolong waktunya diatur sedemikian rupa agar pelayanan tetap terjaga.”