SOLOPOS.COM - Penarik becak asal Gandekan, Jebres, Solo, memakai kaus pendukung Gibran saat ditemukan meninggal di wilayah Tipes, Serengan, Solo, Selasa (5/4/2022) pagi. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Sugiman, 61, penarik becak yang meninggal diduga karena kelelahan seusai mengantar penumpang dari Gandekan ke Tipes, Serengan, Solo, Selasa (5/4/2022), mengenakan kaus Indonesia Raya. Kaus itu merupakan kaus bagi sukarelawan pendukung Gibran Rakabuming Raka saat Pilkada Solo 2020 lalu.

Kaus itu beredar pada awal 2020 seiring majunya Gibran sebagai calon Wali Kota Solo dengan mendaftar ke DPD PDIP Jawa Tengah (Jateng). Berdasarkan catatan Solopos.com, para penarik becak di Kota Solo saat itu memang terang-terangan mendeklarasikan dukungan kepada pasangan Gibran dan Teguh Prakosa pada Pilkada 2020.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Baca Juga: Kelelahan, Penarik Becak asal Gandekan Meninggal di Serengan Solo

Deklarasi digelar di kawasan Ngarsopuro, Jumat (16/10/2020), dihadiri puluhan penarik becak komunitas Relawan Solo Hebat yang merupakan pendukung Gibran. Deklarasi dipimpin Sardi Ahmad, ketua Forum Komunikasi Keluarga Becak Soloraya.

Sardi yang juga penarik becak asal Semanggi, meninggal dunia pada Senin (28/3/2022) setelah hampir setahun menderita stroke. Seperti diberitakan sebelumnya, penarik becak asal Gandekan, Solo, Sugiman, ditemukan meninggal dunia saat menunggu penumpang di depan Kantor PT Taspen di Jl Veteran, Tipes, Serengan, Solo, Selasa (5/4/2022).

Sebelumnya, ia mengantar seorang penumpang bernama Irene Sumini, 79, warga Gandekan Tengen RT 002/RW 004 Gandekan, Jebres. Saat itu masih pagi.

Baca Juga: Innalillahi, Aktivis Forum Komunikasi Keluarga Becak Solo Meninggal

Dikira Tidur

Setelah turun dari becak, Irene masuk ke Kantor Taspen Solo untuk mengurus keperluannya. Sekitar pukul 08.45 WIB, Irene keluar dari Kantor Taspen Solo dan langsung menuju ke lokasi becak Sugiman.

Irene berusaha membangunkan Sugiman yang dikiranya tertidur lelap. Namun Sugiman tidak kunjung bangun kendati Irene sudah berusaha keras membangunkannya.

Baca Juga: Dukung Gibran dan Teguh Menangi Pilkada 2020, Ini Harapan Komunitas Tukang Becak Solo

Lantaran merasa khawatir, Irene kemudian meminta bantuan kepada Mulyono, 29, seorang petugas Satpam di Kantor Taspen Solo. Mereka berusaha membangunkan Sugiman namun tak berhasil. Setelah itu mereka menghubungi Polsek Laweyan.

Anggota Polsek Laweyan, Solo, langsung mendatangi lokasi penarik becak yang ternyata sudah meninggal dunia itu. Dari pemeriksaan yang dilakukan tidak ditemukan tanda-tanda bekas penganiayaan di tubuh korban. Keluarga korban menolak dilakukannya autopsi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya