SOLOPOS.COM - Pedagang mulai membuka lapak mereka di salah satu sisi Alun-alun Klaten, Senin (30/5/2022). Sebelum proyek penataan alun-alun dimulai, ratusan PKL ditargetkan sudah direlokasi. (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Proyek penataan Alun-alun Klaten terus bergulir. Rencananya, proyek penataan ruang terbuka hijau (RTH) itu ditargetkan mulai bergulir, Minggu (19/6/2022).

Sebelum proyek dimulai, para pedagang kaki lima (PKL) alun-alun bakal direlokasi. Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan (DKUKMP) Klaten memastikan sudah menggelar beberapa pertemuan dengan pedagang guna membahas relokasi.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Kepala DKUKMP Klaten, Anang Widjatmoko, mengatakan rapat melibatkan pengurus paguyuban PKL alun-alun. Hingga kini, sudah ada dua kali rapat dengan paguyuban.

“Intinya kami komunikasikan bahwa Alun-alun Klaten pada 19 Juni nanti mulai dibangun. Sehingga kami minta ke pengurus paguyuban agar mempersiapkan,” kata Anang saat ditemui di Pendapa Pemkab Klaten, Senin (30/5/2022).

Anang mengatakan pada pertemuan kedua yang digelar pekan lalu, sudah ada kesepakatan ihwal jumlah pedagang. Jumlah pedagang saat ini dipastikan sudah “dikunci”.

Baca Juga: Disparbudpora Klaten Petakan Taman Nyi Ageng Rakit, untuk Apa?

Jumlah total PKL alun-alun tercatat sebanyak 224 pedagang. Pedagang itu terdiri dari 136 pedagang kuliner, 69 pedagang nonkuliner (pedagang pakaian, aksesoris, dan lain-lain), serta 19 pedagang yang mengelola usaha jasa permainan.

“Angka itu tidak akan bertambah lagi,” jelas dia.

Lokasi untuk relokasi pedagang sudah disiapkan. Pedagang kuliner bakal direlokasi ke Jl. Bali, Kelurahan Kabupaten, Kecamatan Klaten Tengah atau ruas jalan tak jauh dari alun-alun. Sementara, PKL wahana permainan direlokasi ke kawasan Taman Nyi Ageng Rakit yang berada pada kawasan Rawa Jombor, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat.

Anang menjelaskan Jl. Bali Klaten tak bisa menampung seluruh pedagang. Pasalnya, ruas jalan itu hanya muat 96 pedagang. Terkait kondisi itu, Pemkab sudah menyiapkan lokasi alternatif. Hanya, Anang belum bersedia menyebutkan lokasi alternatif yang disediakan.

Baca Juga: PKL Segera Dipindah, Alun-Alun Klaten Steril

“Prinsipnya kami siap menampung semua pedagang sesuai yang sudah disepakati [jumlah pedagang],” kata dia.

Saat ini belum diatur batas waktu kapan para PKL harus pindah dari alun-alun. DKUKMP masih menunggu keluarnya Peraturan Bupati (Perbup) tentang Penutupan Jl. Bali Klaten ketika digunakan untuk kegiatan PKL dari sore hingga pagi. Perbup direncanakan rampung dalam pekan ini.

“Kalau sudah ada Perbup, segera kami komunikasikan lagi untuk pemberian batas waktu,” kata Anang.

Soal teknis pelaksanaan proyek penataan, Anang menjelaskan ditangani OPD terkait, dalam hal ini Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperwaskim) Klaten.

Baca Juga: Ini Harapan PKL Kuliner Terkait Rencana Penataan Alun-alun Klaten

“Program alun-alun ini merupakan program bagus yang artinya untuk penataan wajah Klaten. Karena ada proses pembangunan, sementara pedagang di sana dulu. Entah nanti mau jadi sementara atau seterusnya tentu dari pimpinan akan menentukan yang terbaik,” urai Anang.

Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengatakan sebelum program penataan bergulir, pedagang harus pindah dari alun-alun.

“Pindahnya ini bukan pindah sementara tetapi pindah seterusnya. Di sana bebas dari PKL. Kami sudah menyiapkan Jl Bali untuk merelokasi PKL alun-alun. Sementara untuk wahana permainan sebagian sudah bergeser ke Taman Nyi Ageng Rakit Rawa Jombor,” kata Mulyani.

Menaati Ketentuan

Mulyani berharap para pedagang bisa menaati ketentuan kawasan alun-alun steril dari pedagang.

Baca Juga: Kerumunan Warga di Alun-alun Klaten Dibubarkan Polisi, Ada Apa?

“PKL kami minta untuk menaati apa yang sudah menjadi keputusan pemerintah daerah. Insyaallah ini untuk kepentingan seluruh masyarakat Klaten. Tidak hanya segelintir karena alun-alun menjadi titik nadi, pusatnya Klaten,” jelas Mulyani.

Sebagai informasi, proyek penataan alun-alun bergulir tahun ini. Pemkab mengalokasi anggaran Rp9 miliar dari APBD Klaten 2022 untuk proyek tersebut.

Proyek penataan itu diantaranya penggantian lantai di sekeliling alun-alun. Kawasan itu juga bakal dilengkapi lapangan basket 3 on 3. Ada arena bermain anak-anak, air mancur, serta gapura pada sisi depan dan belakang alun-alun.



Belum Mengetahui

Salah satu pedagang Alun-alun Klaten, Agus, 42, mengaku belum mengetahui lokasi pasti rencana pemindahan para pedagang terutama kuliner. Dia juga menjelaskan belum mengetahui kapan batas waktu para pedagang harus pindah.

Baca Juga: Jelang Relokasi, PKL Alun-alun Klaten Belum Peroleh Sosialisasi

“Namanya wong cilik ya saya ikut saya. Sing penting saget maem [yang penting bisa tetap mencari nafkah]. Kepepete mboten angsal panggenan, nggih pados panggeyan sadeyan piyambak [kalau tidak mendapatkan tempat jualan, nanti mencari lokasi jualan sendiri],” kata pedagang es degan yang sudah berjualan di alun-alun sekitar 10 tahun terakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya