SOLOPOS.COM - Situasi kawasan Solo Baru yang merupakan kawasan pengembangan Sukoharjo (Dok/JIBI/Solopos)

Penataan kawasan Solo Baru menyalahi instruksi Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya.

Solopos.com, SUKOHARJO — Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Sukoharjo menegaskan tidak ada kesalahan bestek dalam proyek penataan kawasan Solo Baru yang menelan anggaran senilai Rp11 miliar dari APBD 2014. Namun mereka mengaku menyalahi instruksi Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Pejabat Pembuat Komitmen (PPKom) DPU Sukoharjo, Sarwidi, saat ditemui Solopos.com di kantornya, Selasa (3/2/2015), menegaskan proyek penataan kawasan Solo Baru sudah sesuai dengan rencana kerja berikut syarat-syaratnya. Dia mengklaim tidak ada kesalahan bestek yang dilakukan oleh rekanan pelaksana proyek.

“Pak Bupati hanya menganjurkan atau menginstruksikan supaya permukaan trotoar itu menggunakan keramik, bukan paving block. Jadi, tidak ada kesalahan bestek. Adanya kesalahan intruksi,” tegas Sarwidi.

Sarwidi menilai penggunaan keramik untuk trotoar jalan sangat membahayakan pengguna jalan. Bahkan, sejumlah pengguna jalan di daerah lain dikabarkan tewas setelah terpeleset kala melintasi trotoar yang licin.

“Kalau sering kena hujan, keramik itu dipastikan berlumut. Kendati ada model keramik yang antiselip, tetap saja akan ditumbuhi lumut. Daripada nanti kami membongkar keramik itu, lebih baik dari awal kami ganti dengan paving block,” jelasnya.

Penanggung jawab teknis proyek penataan Solo Baru dari Gapensi Sukoharjo, Kadar Susanto, menyebutkan paving block yang dipilih sudah melalui uji laboratorium Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta dan Universitas Diponegoro (Undip) Semarang. Menurutnya, lumut tidak mudah menempel di permukaan paving block sehingga cenderung lebih aman daripada keramik.

“Kenyamanan dan keselamatan pejalan kaki menjadi prioritas kami. Oleh karenanya, kami merekomendasikan penggunaan paving block daripada keramik,” papar akademisi dari Fakultas Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) ini.

Sebagaimana diberitakan Solopos, Selasa (3/2/2015), Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya dan Kepala DPU Sukoharjo, Hufroni, berbeda pendapat soal penataan kawasan Solo Baru. Bupati menuding proyek penataan Solo Baru tidak sesuai spesifikasi yang direncanakan di awal.

“Proyek itu telah diubah spesifikasinya. Dalam paparan dulu, saya meminta permukaan trotoar di atas drainase itu dipasangi keramik. Lha kok pelaksanaannya tidak memakai keramik?” ujar Wardoyo terlait penataan kawasan Solo Baru.

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya