Soloraya
Rabu, 14 Agustus 2013 - 20:28 WIB

PENATAAN KOTA : PKL Nekat Jualan di Trotoar Jurug

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

ilustrasi (JIBI/dok)

Solopos.com, SOLO--Pedagang kaki lima (PKL) musiman semakin menjamur di kawasan Jebres, tepatnya di bawah jembatan Jurug. Keberadaan PKL bahkan tak tanggung-tanggung memasang bangunan semi permanen di trotoar.

Advertisement

Berdasarkan pantauan Solopos.com, Rabu (14/8/2013), sejumlah kawasan di Jebres diserbu PKL musiman di antaranya kawasan Jurug, Jl. Ki Hajar Dewantara tepatnya di belakang Kampus Universitas Sebelas Maret (UNS) hingga kawasan kampus Institut Seni Indonesia (ISI). Mereka PKL musiman yang menggelar dagangan saat momentum arus Lebaran.

Beberapa pedagang menggelar lapak dagangan di pinggir jalan. Bahkan keberadaan PKL yang berada di bawah jembatan Jurug membuat arus lalu lintas tersendat. Hal ini tak jarang membuat petugas  penegak Peraturan Daerah (Perda) gerah ihwal menjamurnya PKL musiman. PKL dengan memasang tenda semi permanen di trotoar.

Kasi Penataan PKL Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) Kota Solo, Didi Anggono, mengakui dibikin gerah dengan keberadaan PKL musiman yang menyerbu sejumlah titik di Jebres. Seperti halnya kawasan bawah jembatan Jurug dan belakang kampong UNS hingga ISI.
“Petugas sudah berulang kali melakukan patroli, tapi ya itu selalu kucing-kucingan. Ada petugas, mereka lari,” ujarnya.

Advertisement

Didi mengatakan segera melakukan penertiban keberadaan PKL musiman. Apalagi hingga menyebabkan arus lalu lintas tersendat seperti di kawasan Jurug. Menurutnya, keberadaan PKL di kawasan Jurug tidak lebih karena mereka memanfaatkan momentum Lebaran. “Jualan makanan dan minuman ada juga jualan degan. Nah ini segera kami tertertibkan,” katanya.

Dia mengaku terus melakukan penertiban PKL di sepanjang Jl. Ir Juanda tepatnya di bawah jembatan Jurug. Diakuinya PKL musiman bermunculan di sepanjang jalan di bawah jembatan Jurug. Mereka menggelar dagangan dengan menggunakan sepeda motor di jalan tersebut. Pihaknya mengaku terus melakukan penertiban pedagang di kawasan tersebut. Hal ini mengingat masuk daerah larangan PKL. Selama ini telah memberikan pembinaan kepada PKL yang menggelar dagangannya di daerah larangan. Pihaknya untuk sementara akan melakukan pendekatan persuasif terkait keberadaan para PKL musiman.

“Area khusus pejalanan kaki atau trotoar harus bersih dari PKL. Jalan-jalan protokol harus steril dari PKL. Apalagi di sana kawasan jalan cepat, jadi rawan kecelakaan kalau mereka menggelar dagangan,”  imbuhnya.
Salah satu pedagang, Tri, mengaku baru sepekan menggelar dagangan. Dirinya mengatakan hanya pedagang musiman yang menggelar dagangan saat momentum Lebaran. “Saya jualan degan saja. Kalau ada petugas ya langsung lari,” tuturnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif