SOLOPOS.COM - Kawasan Solo Baru, Sukoharjo (ilustrasi/JIBI/dok)

 Penataan Kota Solo menyasar kawasan Banyuanyar yang akan dipermak menjadi kawasan bisnis seperti Solo Baru.

Solopos.com, SOLO — Pemerintah Kota (Pemkot) Solo akan mengembangkan perbatasan Solo-Karanganyar di Jl. Adi Sumarmo Banyuanyar menjadi kawasan bisnis seperti Solo Baru.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Pengembangan kawasan itu didahului dengan pembangunan tugu atau penanda di pintu masuk barat laut Kota Solo tersebut.

Hal itu disampaikan Sekretaris Komisi II DPRD Solo, Supriyanto, saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (7/5/2015). Sebelumnya Komisi II menggelar rapat kerja dengan Dinas Tata Ruang Kota (DTRK) beberapa hari lalu.

Supriyanto menyatakan Pemkot bakal membangun patung loro blonyo sebagai tugu atau penanda batas kota itu. Patung loro blonyo, kata dia, menjadi simbol budaya dan karakteristik Solo.

Supri, sapaan akrabnya, sempat berang dengan DTRK yang mengubah rencana detail engineering design (DED) tugu dan gapura batas kota secara sepihak tanpa memperhatikan aspek budaya dan karakter Kota Solo.

“Kami memberi peringatan keras kepada DTRK agar tidak seenaknya mengubah konsep yang disepakati pimpinan DTRK dan Komisi II sebelumnya. Kepala DTRK sekarang [Agus Djoko Witiarso] tidak bisa langsung mengubah konsep karena hanya melanjutkan kebijakan yang sudah disepakati bersama. DTRK menginginkan konsep yang modern dan menyesuaikan kondisi zaman sekarang. Tapi bagi kami konsep itu tidak menonjolkan ciri khas Solo,” kata Supri.

Supri menyebut alokasi anggaran DED untuk tugu dan gapura batas itu senilai Rp50 juta.

Dia mengatakan sebelumnya anggaran Rp50 juta itu digunakan untuk membuat DED dua lokasi penanda batas kota, yakni tugu di batas kota Solo utara sebagai pintu masuk dari jalan tol dan gapura batas kota di Banyuanyar.

Dia mengatakan anggaran itu akhirnya hanya untuk DED satu lokasi. Dia berpendapat DED itu menjadai langkah awal penataan kawasan Banyuanyar sebagai pusat bisnis. Dia juga menyinggung rencana penataan koridor Jl. Adi Sumarmo.

Dia memprediksi kawasan Banyuanyar akan tumbuh pusat-pusat perbelanjaan, seperti pertokoan dan sebagainya seperti di Solo Baru, Sukoharjo.

“Apalagi Banyuanyar itu akan jadi pintu masuk Solo dari Bandara Adi Sumarmo dan jalan tol. Entrance tol juga berada di wilayah Klodran, Colomadu yang berjarak kurang dari 500 meter dari batas kota itu,” tutur dia.

Ketua Komisi II DPRD Solo, Y.F. Sukasno, menginginkan DED untuk tugu batas kota di Solo utara (Kadipiro) tetap dilaksanakan. Sukasno akan mengajukan tambahan anggaran untuk pembuatan DED batas kota pada APBD Perubahan 2015.

Dia memimpikan ada sebuah tugu yang menjadi penanda kawasan Kota Solo. “Tugu itu bisa dilengkapi dengan jalan setapak dan taman,” tambah dia.

Sukasno menyarankan sebelum penataan koridor Jl. Adi Sumarmo dilaksanakan Pemkot harus menata drainase dulu. Dia melihat persoalan drainase akan menjadi masalah tersendiri dalam penataan koridor bila tidak diantisipasi sejak dini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya