Soloraya
Selasa, 4 Oktober 2016 - 17:35 WIB

PENATAAN KOTA SOLO : Jalan Kalitan Dilebarkan

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengendara melintas di Jl. Dr. Sutomo, Kalitan, Solo, Jumat (12/8/2016). (Nicolous Irawan/JIBI/Solopos)

Penataan Kota Solo dilakukan di kawasan Kalitan.

Solopos.com, SOLO — Belasan bangunan di sepanjang sisi selatan Jl. Kalitan terancam dibongkar, seiring rencana Pemkot Solo melebarkan jalan pada 2017. Jalan akan dilebarkan menyesuaikan kondisi di kawasan tersebut.

Advertisement

Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo mengatakan Pemkot segera menyusun detail engineering design (DED) pelebaran Jalan Kalitan.

“Jadi kita akan tahu berapa lebar jalannya, dan kebutuhan anggaran pelebaran jalan,” kata Rudy, sapaan akrabnya ketika berbincang dengan wartawan di Balai Kota, Selasa (4/10/2016).

Advertisement

“Jadi kita akan tahu berapa lebar jalannya, dan kebutuhan anggaran pelebaran jalan,” kata Rudy, sapaan akrabnya ketika berbincang dengan wartawan di Balai Kota, Selasa (4/10/2016).

Proyek pelebaran jalan nanti akan sejalan penataan drainase yang kini kondisinya sebagian tertutup bangunan. Bangunan permanen tersebut digunakan warga sebagai tempat tinggal dan pertokoan.

Dengan demikian, Rudy mengatakan secara otomatis proyek pelebaran jalan dan penataan drainase di Jalan Kalitan akan berimbas pada bangunan tersebut.

Advertisement

Teknis pembangunan masih akan dibahas lebih lanjut oleh tim Pemkot. Sementara ini pemkot akan menelusuri status tanah dan bangunan yang berada di lokasi tersebut. Apakah masuk kategori bangunan liar atau hak milik (HM).

Rudy menilai proyek pelebaran dan perbaikan drainase Jalan Kalitan mendesak dikerjakan guna mengurai kepadatan lalu lintas dan persoalan genangan air di kawasan tersebut.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Endah Sitaresmi Suryandari memetakan beberapa persoalan drainase di kawasan Kalitan. Di antaranya banyaknya hunian warga dibahu jalan dan sebagian berada di atas drainase, serta saluran sanitasi limbah rumah tangga zaman Belanda yang sekaligus berfungsi sebagai drainase. Sita mengatakan bangunan diatas saluran drainase sudah berdiri puluhan tahun, baik tempat usaha maupun hunian. Bahkan terdapat pula gedung pertemuan warga setempat.

Advertisement

“Di situ ada sanitasi limbah zaman Belanda, kebetulan drainase air hujan juga dimasukkan kesana. Harusnya dipisah, karena saluran drainase biasanya ada sampah dan sedimen, jadi kalau dibersihkan jadi sulit karena bercampur dengan limbah rumah tangga,” katanya.

Sita mengatakan perbaikan drainase Kalitan akan sejalan dengan perbaikan drainase di Jalan Supomo. Menurutnya pembuatan sudetan drainase Jalan Supomo ke segaran Sriwedari menjadi prioritas tahun depan. Sementara untuk mengatasi saluran sanitasi Jalan Kalitan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).

“Direncanakan pembuatan saluran sanitasi baru. Hal ini agar limbah rumah tangga terpisah dengan saluran air,” katanya

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif