SOLOPOS.COM - Pura Mangkunegaran (JIBI/Solopos/Dok.)

Penataan Kota Solo menyasar dua jalan utama di Kota Solo dan berdekatan dengan Pura Mangkunegaran.

Solopos.com, SOLO–Pemerintah Kota (Pemkot) Solo akan melanjutkan penataan lingkungan kawasan Pura Mangkunegaran. Setelah menata koridor Jl. Kartini, koridor Jl. Teuku Umar dan Jl. R.M. Said akan dikerjakan selanjutnya.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Saat ini, DTRK tengah menyusun Detail Engineering Design (DED) untuk penataan dua koridor tersebut. Kepala Dinas Tata Ruang Kota (DTRK) Solo Agus Djoko Witiarso memperkirakan proyek penataan koridor Jl. Teuku Umar dan Jl. R.M. Said dilaksanakan tahun depan. Penataan itu sejalan dengan rencana merevitalisasi Pura Mangkunegaran.

“Pemerintah Pusat akan merevitalisasi Pura Mangkunegaran. Nah Pemkot nanti menata lingkungan sekitar, sasarannya sisi timur [koridor Jl. Teuku Umar] dan utara [Jl. R.M. Said] Mangkunegaran,” katanya ketika dijumpai wartawan di Balai Kota, Selasa (1/3/2016).

Agus berencana menyiapkan anggaran Rp700 juta untuk menyusun DED penataan lingkungan Pura Mangkunegaran. Sebelumnya, Agus mengatakan Pemkot telah menata lingkungan Pura Mangkunegaran dengan tahapan pertama dilakukan di koridor Jl. Kartini. Penataan meliputi pembangunan pedestrian, street furniture, ruang terbuka hijau dan drainase. Sementara nantinya penataan koridor Jl. Teuku Umar dan Jl. R.M Said juga akan dilakukan serupa, di antaranya membangun kawasan pedestrian, drainase, rumah terbuka hijau dan street furniture.

“Jadi saat pemerintah pusat merevitalisasi Pura Mangkunegaran, kami juga menggarap lingkungan sekitar Mangkunegaran,” katanya.

Agus mengatakan Pura Mangkunegaran akan direvitalisasi. Saat ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) sedang mengkaji identifikasi kerusakan dan kajian pemanfaatannya.   “Semuanya menjadi kewenangan Kemen PUPR, sebab alokasi anggarannya dari pusat semua,” katanya.

Lebih lanjut Agus mengatakan revitalisasi meliputi perbaikan bangunan yang rusak, seperti Kavaleri bagian dalam, bangunan perpustakaan, dan bangunan barat. Revitalisasi akan dilakukan secara bertahap, dan ditargetkan rampung pada 2020 mendatang. Selain merevitalisasi Pura Mangkunegaran, Kemen PUPR juga akan merevitalisasi Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Namun Agus tidak memerinci lebih jauh revitalisasi Keraton meliputi apa saja. “Karena proyek langsung ditekel Pemerintah Pusat, Jadi kami tidak tahu pastinya apa saja,” kata Agus.

Kepala Bidang (Kabid) Pelestarian Kawasan dan Bangunan Cagar Budaya DTRK Solo, Mufti Raharjo sebelumnya telah menyusun Rencana Aksi Kota Pusaka (RAKP) 2015-2035 disusun dengan melibatkan unsur akademisi, praktisi, maupun pemerhati cagar budaya. RAKP disusun dengan harapan mampu mengienvetarisir kawasan cagar budaya. RAKP dinilai penting sebagai arah kebijakan dalam penataan kawasan cagar budaya.

“Ada lima kawasan cagar budaya yang menjadi prioritas pelestarian dan revitalisasi. Yakni, Laweyan dengan kampung batiknya, kawasan Sriwedari, Pura Mangkunegaran, Keraton Kasunanan Surakarta, serta titik nol,” sebutnya.

Rencana pelestarian kelima kawasan tersebut mengacu pada RAKP. Pelestarian kawasan cagar budaya harus mampu mengintegrasikan aspek ekonomi dengan pariwisata budaya. Sehingga bangunan cagar budaya tidak hanya dipandang sebagai benda yang tidak memiliki produktivitas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya