Soloraya
Senin, 14 Maret 2016 - 23:25 WIB

PENATAAN LALU LINTAS SOLO : Jalan Searah Radjiman Akan Diberlakukan, Pelaku Usaha Khawatir Omzet Turun

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Penataan lalu lintas Solo, pelaku usaha di sepanjang Jl. dr. Radjiman mengkhawatirkan penurunan omzet.

Solopos.com, SOLO–Sejumlah pelaku usaha khawatir kebijakan jalan searah untuk tiga ruas jalan utama di antaranya Jl. dr. Radjiman (timur ke barat), Jl. Perintis Kemerdekaan (utara ke selatan), dan Jl. Agus Salim (selatan ke utara) mulai Kamis (17/3/2016) bakal menurunkan penghasilan mereka.

Advertisement

Pemilik kios “Pak Wagino” di Pasar Kabangan, Yuli Prasetyawati, 40, mengaku cemas pelanggan ecerannya bakal pindah ketika ruas Jl. dr. Radjiman berlaku searah dari timur ke barat.

“Khawatir pastinya. Kalau pembeli eceran dari arah barat biasanya bisa langsung ke sini. Setelah penerapan satu arah, jalannya harus memutar dulu. Mereka pasti malas dan pilih beli yang gampang,” katanya saat dijumpai Solopos.com di Pasar Kabangan, Senin (14/3/2016) siang.

Pelaku usaha penjualan perkakas dapur generasi kedua ini mengatakan kemungkinan peluang kehilangan bakal pembeli eceran akan lebih besar setelah penerapan sistem satu arah nanti. “Kalau tengkulak saya kira tidak masalah. Mereka kan sudah langganan. Yang bakal banyak pengaruhnya nanti ke pembeli eceran. Harus siap-siap sepi sampai jalannya mapan lagi nanti,” akunya.

Advertisement

Menurut Yuli, minus penerapan jalan searah di seputar Laweyan, selama ini kondisi penjualan perkakas dapur di Pasar Kabangan sudah lesu. “Jauh sekali kondisinya dibandingkan zaman bapak. Dulu hampir setiap hari ada tengkulak mampir ke sini mengambil barang, sekarang sebulan paling banter cuma lima kali,” tuturnya.

Pedagang drum dan jeriken di Pasar Kabangan, Supadi, 49, juga waswas dengan dampak penerapan jalan searah di Jl. dr. Radjiman, Jl. Perintis Kemerdekaan, dan Jl. Agus Salim. “Kalau jalan depan sini searah otomatis berpengaruh ke penjualan. Omzet pasti turun,” keluhnya.

Bakul yang sudah berbisnis drum dan jeriken sejak 1989 silam ini mengatakan salah satu kekhawatirannya terkait kesiapan petugas pengatur lalu lintas di lapangan. Dia menyebutkan salah satu dampak pengalihan arus lalu lintas perbaikan jalan beberapa waktu lalu sempat membuat beberapa pelanggannya tersasar hingga ke wilayah Kadipiro lantaran minimnya petunjuk jalan.

Advertisement

“Harusnya petugas di jalan juga disiapkan untuk mengarahkan pengguna jalan. Bukan cuma memasang spanduk. Karena kadang yang dari luar kota bingung dengan nama-nama jalan di sini. Mereka butuh informasi yang jelas dari petugas,” bebernya.

Supadi berharap adaptasi proses pengalihan arus lalu lintas Kamis nanti tidak berlangsung terlalu lama. “Semoga pola pengarahan rute alternatifnya bisa cepat dan petugas juga informatif. Tidak asal melarang lewat tapi tidak solutif,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif