SOLOPOS.COM - Petugas Dishubkominfo menunjukkan alat parkir profresif elektronik kepada juru parkir dalam sosialisasi penerapan parkir progresif elektronik, Rabu (9/9/2015). (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

Penataan parkir Solo, akibat alat rusak, sistem parkir di Coyudan kembali manual.

Solopos.com, SOLO--Piranti parking meter mobile yang dioperasikan juru parkir (jukir) di kawasan Jl. dr. Radjiman Coyudan, Jumat (16/10/2015) siang, sempat kehilangan sinyal.  Akibatnya, sistem parkir elektronik yang terhubung dengan server milik Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo tersebut harus kembali menggunakan sistem manual.

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

Jukir yang ditemui Solopos.com di kawasan Coyudan, Rizky Hermawan, menuturkan parking meter mobile berupa telepon pintar yang dioperasikannya tidak bisa digunakan sejak ia menjaga parkir pada Jumat pagi.

“Sejak pagi sampai sekarang [Jumat pukul 13.00 WIB] ngeblank [tidak ada sinyal sama sekali]. Biasanya kami menggunakan wifi, tapi hari ini tidak bisa digunakan sama sekali,” akunya.

Sepekan pengoperasian sistem parkir elektronik, menurut Rizky, kendala yang paling sering dihadapi jukir di lapangan terkait peralatan telepon pintar.

“Kalau sinyal normal saja, tak jarang sistemnya masih bermasalah. Salah satu kendalanya saat memasukkan pelat nomor kendaraan, ternyata nomor yang saya masukkan tidak ada di data base. Kalau sudah begitu, saya cetak ulang karcis masuk dan keluar sekaligus. Parkir yang semestinya bayar sekian jam cuma bayar kurang dari sejam,” bebernya.

Selain itu, Rizky membeberkan kendala lainnya adalah baterai printer portabel yang tidak disediakan tenaga cadangan. “Terkadang baterai baru empat jam sudah habis. Padahal pagi hari sudah dicharge penuh. Terpaksa kami balik lagi ke sistem manual,” ujarnya.

Kendala serupa ditemui jukir lain di kawasan Coyudan, Ariyanto. Dia mengatakan piranti telepon seluler yang terhubung dengan wifi hari itu sempat mati selama tiga jam lebih. “Tadi sempat mati. Kami Untuk login saja tidak bisa karena tidak ada sinyal. Tapi barusan bisa kembali menyala,” terangnya saat ditemui secara terpisah.

Menurut Ariyanto, dampak penerapan sistem parkir elektronik sepekan terakhir membuat pendapatannya turun sampai dengan 15%.

Terpisah, Kepala UPTD Perparkiran Dishubkominfo Solo, M. Usman, mengatakan penyebab piranti parking meter mobile bermasalah, Jumat, disebabkan pemadaman listrik. “Alat ngadat karena oglangan. Akibatnya server lokal enggak bisa kerja. Kami sedang mengevaluasi untuk mengantisipasi kendala seperti ini,” katanya.

Terkait kendala printer portabel yang rawan kehabisan daya, Usman menyebutkan pihaknya menagih janji rekanan yang digandeng Dishubkominfo Solo untuk menyediakan sembilan set peralatan bagi jukir di kawasan tersebut.

“Printer ini idealnya kalau baterai penuh bisa tahan sampai 12 jam. Kami akan tagih komitmen rekanan untuk penyiapan alat. Sementara ini alat banyak yang dicharge jukir sendiri. Padahal ini tanggung jawab rekanan,” papar dia.

Usman membeberkan hingga Selasa (13/10/2015) lalu, dari server-nya terpantau 900 kendaraan roda dua dan 500 kendaraan roda empat lolos dari pencatatan sistem parkir elektronik.

Dishubkominfo Solo berencana mengundang jukir di kawasan Coyudan untuk mengevaluasi total penerapan sistem parkir elektronik di kawasan tersebut, Senin (19/10/2015) mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya