Soloraya
Sabtu, 17 Oktober 2015 - 05:40 WIB

PENATAAN PARKIR SOLO : Alat Ngadat, Parkir Di Coyudan Kembali Manual

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas Dishubkominfo menunjukkan alat parkir profresif elektronik kepada juru parkir dalam sosialisasi penerapan parkir progresif elektronik, Rabu (9/9/2015). (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

Penataan parkir Solo, akibat alat rusak, sistem parkir di Coyudan kembali manual.

Solopos.com, SOLO--Piranti parking meter mobile yang dioperasikan juru parkir (jukir) di kawasan Jl. dr. Radjiman Coyudan, Jumat (16/10/2015) siang, sempat kehilangan sinyal.  Akibatnya, sistem parkir elektronik yang terhubung dengan server milik Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo tersebut harus kembali menggunakan sistem manual.

Advertisement

Jukir yang ditemui Solopos.com di kawasan Coyudan, Rizky Hermawan, menuturkan parking meter mobile berupa telepon pintar yang dioperasikannya tidak bisa digunakan sejak ia menjaga parkir pada Jumat pagi.

“Sejak pagi sampai sekarang [Jumat pukul 13.00 WIB] ngeblank [tidak ada sinyal sama sekali]. Biasanya kami menggunakan wifi, tapi hari ini tidak bisa digunakan sama sekali,” akunya.

Advertisement

“Sejak pagi sampai sekarang [Jumat pukul 13.00 WIB] ngeblank [tidak ada sinyal sama sekali]. Biasanya kami menggunakan wifi, tapi hari ini tidak bisa digunakan sama sekali,” akunya.

Sepekan pengoperasian sistem parkir elektronik, menurut Rizky, kendala yang paling sering dihadapi jukir di lapangan terkait peralatan telepon pintar.

“Kalau sinyal normal saja, tak jarang sistemnya masih bermasalah. Salah satu kendalanya saat memasukkan pelat nomor kendaraan, ternyata nomor yang saya masukkan tidak ada di data base. Kalau sudah begitu, saya cetak ulang karcis masuk dan keluar sekaligus. Parkir yang semestinya bayar sekian jam cuma bayar kurang dari sejam,” bebernya.

Advertisement

Kendala serupa ditemui jukir lain di kawasan Coyudan, Ariyanto. Dia mengatakan piranti telepon seluler yang terhubung dengan wifi hari itu sempat mati selama tiga jam lebih. “Tadi sempat mati. Kami Untuk login saja tidak bisa karena tidak ada sinyal. Tapi barusan bisa kembali menyala,” terangnya saat ditemui secara terpisah.

Menurut Ariyanto, dampak penerapan sistem parkir elektronik sepekan terakhir membuat pendapatannya turun sampai dengan 15%.

Terpisah, Kepala UPTD Perparkiran Dishubkominfo Solo, M. Usman, mengatakan penyebab piranti parking meter mobile bermasalah, Jumat, disebabkan pemadaman listrik. “Alat ngadat karena oglangan. Akibatnya server lokal enggak bisa kerja. Kami sedang mengevaluasi untuk mengantisipasi kendala seperti ini,” katanya.

Advertisement

Terkait kendala printer portabel yang rawan kehabisan daya, Usman menyebutkan pihaknya menagih janji rekanan yang digandeng Dishubkominfo Solo untuk menyediakan sembilan set peralatan bagi jukir di kawasan tersebut.

“Printer ini idealnya kalau baterai penuh bisa tahan sampai 12 jam. Kami akan tagih komitmen rekanan untuk penyiapan alat. Sementara ini alat banyak yang dicharge jukir sendiri. Padahal ini tanggung jawab rekanan,” papar dia.

Usman membeberkan hingga Selasa (13/10/2015) lalu, dari server-nya terpantau 900 kendaraan roda dua dan 500 kendaraan roda empat lolos dari pencatatan sistem parkir elektronik.

Advertisement

Dishubkominfo Solo berencana mengundang jukir di kawasan Coyudan untuk mengevaluasi total penerapan sistem parkir elektronik di kawasan tersebut, Senin (19/10/2015) mendatang.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif