Soloraya
Jumat, 23 Oktober 2015 - 03:30 WIB

PENATAAN PARKIR SOLO : DPRD: Januari Belum Beres, Parkir di Coyudan Kembali Manual

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Parkir elektronik di kawasan Coyudan. (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

Penataan parkir Solo, DPRD Solo memberi tenggat waktu hingga Januari 2016 untuk menyelesaikan kendala yang ada.

Solopos.com, SOLO–DPRD Solo memberi tenggat Pemkot Solo untuk membereskan kendala dalam sistem parkir elektronik maksimal Januari 2016. Jika hingga tenggat tersebut masih banyak masalah, sistem parkir akan dikembalikan menjadi manual.

Advertisement

Hal itu mencuat dalam rapat evaluasi antara Komisi III DPRD dengan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo.

Menurut Ketua Komisi III DPRD, Honda Hendarto, toleransi waktu diberikan untuk mengetahui sejauh mana tingkat adaptasi parkir elektronik di Kota Solo. Diketahui dalam sebulan awal penerapan kebijakan, muncul banyak masalah dari perangkat elektronik maupun SDM juru parkir (jukir).

Advertisement

Menurut Ketua Komisi III DPRD, Honda Hendarto, toleransi waktu diberikan untuk mengetahui sejauh mana tingkat adaptasi parkir elektronik di Kota Solo. Diketahui dalam sebulan awal penerapan kebijakan, muncul banyak masalah dari perangkat elektronik maupun SDM juru parkir (jukir).

“Sejumlah masalah yang muncul bahkan belum diperhitungkan sebelumnya seperti baterai alat ngedrop. Kami minta Pemkot membenahi semua permasalahan pada tahun ini. Januari tahun depan sistem parkir elektronik harus dapat berjalan optimal,” ujarnya saat ditemui wartawan di Gedung DPRD, Kamis (22/10/2015).

Honda mengakui tujuan parkir elektronik baik meski masih ada kelemahan di sana-sini. Menurut politikus PDI Perjuangan (PDIP) itu, parkir elektronik dapat memetakan potensi pendapatan parkir suatu kawasan. Parkir elektronik yang berlaku progresif juga diharapkan mendorong pengguna kendaraan bermotor beralih ke transportasi umum.
Meski demikian, pihaknya tak akan memaksakan kebijakan jika problem teknis masih terus berlanjut. “Kemarin ada kesepakatan parkir akan kembali manual jika hingga awal tahun depan problem belum dapat terurai. Tentu sebelumnya harus ada upaya optimal untuk membenahi sistem,” kata dia.

Advertisement

“Diganti dengan jukir lain yang masih satu pengelolaan, jadi cukup ijol tempat saja.”

Lebih jauh Honda mengakui uji coba parkir elektronik di kawasan Coyudan tak mudah karena wilayah itu memiliki tingkat kepadatan parkir tinggi.

“Namun ini pilihan bagus. Jadi ketika di Coyudan sukses diterapkan, kawasan lain mestinya bisa mengikuti.”

Advertisement

Kepala Dishubkominfo, Yosca Herman Soedrajad, mengatakan sistem parkir elektronik diharapkan jalan terus pada 2016.
Informasi yang dihimpun Solopos.com, Pemkot mengajukan dana Rp200 juta untuk pengadaan alat parkir elektronik baru di APBD tahun depan. Herman menegaskan parkir elektronik perlu dipertahankan mengingat sistem itu mendorong pelayanan parkir yang fair.

“Warga bayar sesuai penggunaan, tidak ada lagi kebocoran parkir,” kata dia.

Dia mengakui ada tantangan besar dalam menerapkan sistem berbasis elektronik di perparkiran. “Namun hemat kami yang penting jalan dulu. Solo sudah selangkah di depan dibanding kota lain,” ucapnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif