SOLOPOS.COM - Warga melintasi kawasan parkir di sisi utara Pasar Gede Solo, Senin (18/1/2016). Dishubkominfo Kota Solo merencanakan pembangunan gedung parkir dua lantai di kawasan tersebut untuk menyelesaikan masalah lahan parkir setelah penataan koridor Pasar Gede. (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

Penataan parkir Solo, rencana pembangunan gedung parkir terancam terkendala.

Solopos.com, SOLO–DPRD Solo menolak menyetujui anggaran pembangunan gedung parkir senilai Rp12 miliar di APBD Perubahan (APBD-P) 2016. Selain belum adanya perencanaan matang, legislator menilai APBD-P sulit membiayai pembangunan dengan nominal dana besar.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Ketua Komisi III DPRD yang juga anggota Badan Anggaran (Banggar), Honda Hendarto, memertanyakan sikap Pemkot yang berencana mengajukan dana pembangunan gedung parkir di Pasar Gede dan Sriwedari senilai Rp12 miliar di APBD-P.

Menurut Honda, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) belum pernah memaparkan konsep detail pembangunan gedung parkir di kedua lokasi tersebut. “Apalagi sekarang katanya mau ditambahi sky bridge (jembatan). Perencanaan detail gedung parkirnya saja kami belum tahu,” ujarnya saat ditemui wartawan di Gedung DPRD, Selasa (10/5/2016).

Honda mengatakan DPRD tidak akan menyetujui anggaran gedung parkir apabila nihil kajian matang. Pihaknya tak ingin pembangunan gedung parkir baru bernasib sama dengan taman parkir Jl. Mayor Kusmanto yang mangkrak. Honda bahkan memastikan anggaran pembangunan gedung parkir tidak akan cair tahun ini.

“Mau minta Rp12 miliar itu mau buat apa? Jangan sampai gedung parkir nantinya mubazir jika dibangun tanpa melalui kajian matang,” ucap politikus PDI Perjuangan (PDIP) itu.

Honda mengatakan gedung parkir Pasar Gede yang rencananya dibangun di utara pasar perlu dikaji ulang aksesibilitasnya. Dia juga memertanyakan urgensi pembangunan sky bridge untuk menghubungkan pasar dengan gedung parkir. Menurut Honda, adanya bangunan baru sejenis jembatan akan merusak estetika kawasan Pasar Gede sebagai koridor budaya. Pembangunan juga dinilai berdampak terhadap bangunan cagar budaya Pasar Gede.

“Yang jadi pertanyaan, kenapa dulu jembatan di Pasar Gede ndadak dirobohkan kalau sekarang punya rencana kayak gitu (membangun sky bridge)?.”

Anggota Komisi III, Suharsono, mendorong Pemkot mengutamakan penataan transportasi massal ketimbang membikin gedung parkir sebanyak-banyaknya. “Selesaikan dulu rencana koneksi angkuta dengan BST (Batik Solo Trans). Kemacetan tak akan selesai dengan membangun gedung parkir,” ujarnya kepada Solopos.com.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya