SOLOPOS.COM - Stasiun Purwosari Solo, Jawa Tengah (Reza Fitriyanto/JIBI/Solopos)

Penataan parkir Solo, parkir semrawut di Purwosari menyebabkan kemacetan di ruas Jl. Slamet Riyadi.

Solopos.com, SOLO–Sejumlah warga dan pengguna jalan menilai penataan parkir di kawasan pusat bisnis mulai dari depan Stasiun Purwosari hingga perempatan Solo Centre Point (SCP) semrawut. Hal itu mengganggu kelancaran arus lalu lintas setempat.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Pantauan Solopos.com, Selasa (10/5/2016), beban parkir kendaraan di blok Purwosari mulai dari perempatan SCP hingga bunderan Stasiun Purwosari tidak merata. Sejumlah kendaraan di depan SCP, diparkir di city walk. Sementara sebagian kendaraan di depan Kurnia Kasih Motor dan PLN, diparkir di jalur lambat dan badan Jl. Slamet Riyadi. Kendaraan pengunjung Indosat, sebagian diparkir di city walk dan badan jalan.

Salah seorang warga yang menjaga lapak tambal ban di depan Stasiun Purwosari, Triyanto, 36, menyebutkan keberadaan parkir kendaraan di badan jalan, terutama di depan Kurnia Kasih Motor, Indosat, Orient Restaurant, pada saat-saat tertentu membuat arus lalu lintas tersendat.

“Semenjak penetapan jalan searah di Jl. dr. Radjiman, kendaraan dari barat biasanya lewat sini [Jl. Slamet Riyadi]. Apalagi saat libur panjang tempo hari. Jalanan yang sudah dipakai parkir makin padat kendaraan,” terangnya.

Tri, sapaan akrabnya, mengungkapkan pemasangan portal dengan konsep tidal flow yang melebar ke jalur sisi utara Jl. Slamet Riyadi untuk mengatasi lonjakan pengguna jalan selama libur panjang pekan lalu turut membuat lalu lintas di jalur utama masuk Kota Solo tersebut makin tersendat.

“Portal yang di tengah jalan itu juga ada pengaruhnya. Sudah jalan sempit dipakai parkir, masih diberi portal. Akhirnya jalanan makin tersendat,” jelasnya.

Dia berharap pemerintah segera membuat penataan parkir dan kawasan berhenti kendaraan agar lalu lintas di jalur protokol itu lancar. “Kalau perlu halte di depan Stasiun Purwosari [utara jalan] itu digeser. Kadang bus kalau berhenti di situ juga membikin macet,” sarannya.

Salah seorang pengguna jalan, Made, 35, juga mengeluhkan jalanan Purwosari yang semakin semrawut. “Tanpa diportal saja sudah ruwet. Sekarang makin ruwet. Pengguna jalan yang mau lewat sini memang harus persiapan mental terkena macet,” katanya.

Juru parkir (jukir) di kawasan bisnis Purwosari, Wasito Adi, 39, juga mengeluhkan pemasangan portal di kawasan Purwosari membuat arus parkir dan lalu lintas di kawasan tersebut makin tersendat. Ia mengatakan beberapa waktu terakhir memperbolehkan kendaraan parkir di city walk jalan tersebut lantaran parkir di badan jalan dan di dalam gedung sudah tidak muat.

“Di dalam parkir sudah penuh. Di jalan bikin tambah macet. Kami juga tahu sebenarnya area ini terlarang. Tapi sampai sekarang arahan lokasi parkirnya belum jelas,” tuturnya.

Menanggapi keluhan warga dan pengguna jalan, Kepala UPTD Perparkiran Dishubkominfo Solo, M. Usman, menjanjikan segera melaksanakan penataan di kawasan itu. “City walk dan jalur lambat sesuai aturan tetap steril kendaraan. Kami segera mengumpulkan juru parkir dan pengelola parkir di sana untuk diberikan pengarahan,” jelasnya.

Usman menjelaskan pihaknya juga bakal berkomunikasi dengan pemilik usaha dan lahan di kawasan Purwosari untuk mencari solusi krisis lahan parkir di sana. “Pemilik usaha dan lahan di sana akan kami ajak omong-omong juga. Sebagian sebenarnya punya lahan mandiri yang cukup luas. Namun ego masing-masing cukup tinggi. Segera kami carikan solusinya,” janjinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya