SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Sedikitnya 62 pasar tradisional di 16 provinsi di Indonesia dijadikan pilot project (percontohan) pasar yang sehat, aman dan bebas bahan berbahaya pada 2013. Dalam jangka tiga tahun ke depan, Badan Pegawas Obat dan Makanan (BPOM) menargetkan 108 pasar tradisional di 31 propinsi di Indonesia mampu menjadi pengawas mandiri bagi produk yang diperjual belikan.

Hal itu disampaikan Direktur Pengawas Produk dan Bahan Berbahaya BPOM Jakarta, Mustofa, kepada wartawan di sela-sela acara advokasi bertajuk Pasar Aman Dari Bahan Berbahaya di Hotel Sunan, Solo, Selasa (2/7/2013).

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Mustofa mengatakan untuk mendukung target tersebut, pihaknya menyiapkan mobil laboratorium keliling yang dilengkapi peralatan test kit. Pihaknya membidik empat macam zat berbahaya yang sering digunakan pedagang untuk campuran makanan, yakni formalin, boraks, rhodamin B dan kuning metanil.

“Kami bakal melakukan pembinaan khusus kepada 62 pasar tradisional agar mereka bisa melakukan pengawasan secara mandiri,” jelasnya.

Mustofa menambahkan 62 pasar tersebut bakal dikawal selama tiga tahun ke depan dengan memberikan sosialisasi dan pengawasan. Selain itu, pihaknya akan menyuplai alat penguji kepada pasar-pasar tersebut agar pedagang bisa mengoperasionalkan alat dan mengetahui adanya zat berbahaya dalam makanan yang mereka jual.

Kepala Balai Besar POM Semarang, Zulaimah, mengungkapkan pihaknya bakal memberikan sanksi tegas kepada pengusaha yang telah diberi sosialisasi beberapa kali namun tetap memakai zat berbahaya. Pihaknya bakal mengajukan perkara ke pengadilan agar pelaku diproses secara hukum. Pasalnya pelaku telah melanggar Undang-undang No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
Sementara Wakil Wali Kota Solo, Achmad Purnomo, mengatakan pasar tradisional bakal dijadikan primadona melalui jajanan pasar yang menjadi daya tarik bagi pengunjung. Namun, adanya zat berbahaya yang masih dijumpai dalam jajanan tersebut perlu perhatian khusus dari berbagai pihak.

Di Jawa Tengah, sejumlah pasar tradisonal yang dijadikan pilot project yakni, Pasar Nongko (Solo), Pasar Bunder (Sragen), Pasar Cokro Kembang (Klaten), Pasar Podo Sugih (Pekalongan)  dan Pasar Bekonang (Sukoharjo).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya