SOLOPOS.COM - Batang tanaman bunga tertancap pada saringan penutup saluran drainase di kawasan Koridor Pasar Gede, Solo, Senin (1/2/2016). Warga menyayangkan saringan penutup saluran drainase banyak yang sudah dalam kondisi rusak meskipun belum ada satu bulan pasca selesai direnovasi. (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

Penataan Pasar Gede Solo, pengumpul air drainase di Pasar Gede jebol, diduga karena tidak mampu menahan beban kendaraan yang melintas.

Solopos.com, SOLO–Sejumlah inlet atau pengumpul air drainase terbuat dari beton di pedestrian kawasan Pasar Gede, baru dibangun sebulan lalu kondisinya ambrol. Bahkan beberapa di antaranya jebol diduga karena tak kuat menahan beban kendaraan yang melintas.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Pantauan Solopos.com, dari total 15 inlet yang dipasang di depan bangunan Pasar Gede sisi timur, sembilan kondisinya rusak. Empat di antaranya bahkan ambrol. Kondisi inlet yang ambrol memaksa pedagang memasang tanaman sebagai rambu peringatan agar pengguna jalan hati-hati ketika melintas di jalan tersebut.

Inlet berukuran 30 sentimeter x 50 sentimeter ini adalah pengumpul air sebelum masuk ke saluran drainase. Biasanya inlet drainase dijumpai pedestrian Kota Solo terbuat dari logam cor. Pembangunan inlet sebagai rangkaian penataan kawasan Pasar Gede sisi timur yang baru saja rampung dikerjakan Pemkot akhir tahun lalu. Penataan Pasar Gede yang menelan anggaran Rp5 miliar meliputi pembangunan pedestrian sisi selatan, barat, utara, perbaikan drainase, vegetasi dan street furniture Pasar Gede.

“Betonnya pada pecah. Tidak tahu pecahnya karena apa, padahal itu baru dibangun sebulan lalu,” ujar salah satu pedagang Pasar Gede, Sriyanto.

Sriyanto berharap Pemkot memperbaiki inlet yang rusak. Hal ini lantaran rawan menyebabkan kecelakaan lalu lintas terutama bagi pengendara sepeda motor.

Kepala Dinas Tata Ruang Kota (DTRK) Agus Djoko Witiarso membenarkan adanya kerusakan inlet atau side entrypit berada di jalur non motorace traffic. Ia telah meminta kontraktor pelaksana proyek untuk memperbaiki inlet di Pasar Gede karena masih dalam masa pemeliharaan.

“Sudah saya minta ke kontraktor pelaksananya untuk memperbaiki yang rusak. Kalau yang ambrol itu juga saya minta ganti,” kata Agus.

Agus menduga kerusakan inlet terjadi karena tak kuat menahan beban kendaraan terutama truk bongkar muat barang yang terparkir di sana. Dari informasi yang diterimanya, bongkar muat barang biasanya dilakukan pada dini hari atau saat tidak ada pengawasan dari Pemkot.  Semestinya, menurut Agus, kawasan itu harus bebas dari aktivitas bongkar muat barang. Sehingga inlet drainase yang terbuat dari beton cetakan tidak ambrol.

“Kami berharap SKPD terkait bisa mengawasi aktivitas bongkar muat di sana. Jangan sampai ada aktivitas bongkar muat di non motorace traffic,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya