SOLOPOS.COM - Pedagang Pasar Klewer sisi timur menata barang dagangan untuk siap-siap pindah karena kios segera dibongkar untuk pembangunan Pasar Klewer baru, Senin (2/5/2016). Mereka harus pindah dari kios paling lambat pada Selasa (3/5/2016). (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Solopos)

Penataan pedagang Solo di Pasar Klewer terus dilakukan.

Solopos.com, SOLO – Sebagian pedagang Pasar Klewer sisi timur ogah menempati kios di Pasar Sementara Pasar Klewer di Alun-alun Utara (Alut) Keraton Solo.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Salah satu pedagang Pasar Klewer sisi timur, Ny. In, memilih menyewa kios di pagelaran Keraton Solo ketimbang menempati kios di pasar sementara Pasar Klewer. Dia merasa keberatan pindah berjualan di Alut karena mendapatkan jatah kios yang berada di lokasi kurang strategis. Ny. In khawatir barang dagangannya tidak laku setelah pindah berjualan di kios pasar sementara Pasar Klewer.

“Kios sementara di Alut sempit. Kios tersebut tidak cukup menampung semua barang dagangan yang saya jual di sini [kios Pasar Klewer sisi timur]. Selain itu, kios yang saya terima pas berada di lokasi yang tidak strategis. Maka dari itu saya memilih untuk meyewa [kios] di Pagelaran,” kata In kepada solopos.com di kios Pasar Klewer sisi timur, Senin (2/5/2016).

Sesuai surat No. 511.2/828/IV/2016, Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) Solo menghendaki percepatan jadwal pengosongan kios Pasar Klewer sisi timur. Surat yang diterbitkan pada Rabu (27/4/2016) lalu tersebut memberitakukan kepada pedagang terjadi batas waktu pengosongoan kios Pasar Klewer sisi timur yang semula dijadwalkan paling lambat pada Selasa (10/5/2016) diralat menjadi paling lambat pada Selasa (3/5/2016).

Ny. In mengaku tidak siap dengan kebijakan DPP mempercepat jadwal pengosongan kios Pasar Klewer sisi timur. Menurut dia, DPP pernah berkomitmen akan memberi kesempatan pedagang untuk mengkosongkan kios hingga batas waktu 20 Mei mendatang. Namun, lanjut Ny In, DPP tiba-tiba memberikan surat pemberitahuan untuk mempercepat pengosongoan kios.

“Pedagang dapat surat pemberitahuan percepatan pengosongan kios sebanyak dua kali. Awalnya pedagang diberi waktu tanggal 10 Mei. Namun, tiba-tiba belum lama ini DPP mengirim surat pemberitahuan kepada pedagang untuk mengkosongkan kios paling lambat besok [hari ini]. Kami jelas belum banyak persiapan,” jelas pemilik Toko Busana Indah itu.

Ny. In harus mengeluarkan uang Rp2,5 juta untuk menyewa dua kios di Pagelaran Keraton selama sebulan. Dia belum mengetahui rencana selanjutnya setelah masa sewa kios di Pagelaran habis. Ny. In ingin melihat situasi pasar terlebih dahulu.

Disinggung penggunaan kios sementara di Alut, dia belum memiliki rencana. Ny. In menyebut kios bisa dijadikan gudang sementara waktu.

Pedagang Pasar Klewer sisi timur lainnya, Zainur, mengaku keberatan dengan kebijakan DPP mempercepat jadwal pengosongan kios Pasar Klewer sisi timur. Dia mengaku belum terlalu siap untuk pindah. Zainur membutuhkan waktu untuk memberitahukan kepada pelanggan soal kepindahannya ke kios sementara di Alut. Dia berharap pembangunan Pasar Klewer bisa selesai tepat waktu sehingga bisa langsung dimanfaatkan pedagang.

“Sementara saya akan tempati kios di Alut. Kami sudah mendapat jatah kios di sana. Namun, tidak tahu nanti saya bisa bertahan untuk berjualan di kios sementara atau tidak. Semoga tetap ada pembeli yang datang,” jelas Zainur.

Lurah Pasar Klewer, Edi Murdiarso, mengatakan percepatan pengosongan kios Pasar Klewer sisi timur mempertimbangkan target waktu kontrak kerja pembangunan Pasar Klewer selama 250 hari dengan batas akhir 29 Desember 2016. Hanya 28 kios di Pasar Klewer sisi timur yang perlu dikosongkan karena berada terdampak dengan proyek pembangunan Pasar Klewer sisi barat.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya