Soloraya
Jumat, 12 April 2013 - 17:07 WIB

PENATAAN PKL : Dinas Pasar Ragu Tertibkan PKL Jensud

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi koridor Jenderal Sudirman (JIBI/SOLOPOS/Sunaryo Haryo Bayu)

Ilustrasi koridor Jenderal Sudirman (JIBI/SOLOPOS/Sunaryo Haryo Bayu)

SOLO — Keberadaan pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Koridor Jenderal Sudirman (Jensud) menimbulkan gejolak tersendiri bagi Pemkot. Hingga kini, Dinas Pengelola Pasar (DPP) Solo masih ragu menertibkan PKL tersebut lantaran belum tersedianya lokasi pindah.

Advertisement

Menurut Kepala DPP Solo, Subagiyo, jumlah PKL yang mengais rupiah di Koridor Jensud terdata 32 orang dengan mayoritas pedagang kuliner. Pihaknya mengakui kawasan Jensud idealnya steril dari PKL, terlebih PKL yang menggelar dhasaran. Namun pihaknya belum bisa melakukan penertiban karena terbentur lokasi pemindahan. “Kami tidak bisa asal memindahkan, masih dicari lokasi alternatif,” ujarnya saat ditemui wartawan di Gandekan, Jebres, Jumat (12/4/2013).

Berdasarkan pantauan, PKL di kawasan Jensud-Pasar Gede mulai menjamur menjelang malam hari. PKL tersebar di beberapa ruas jalan seperti Jl Jensud, Jl RE Martadinata dan Jl Mayor Kusmanto. Di siang hari, PKL juga terlihat di sekitar Pasar Gede. Subagiyo mengatakan penertiban PKL di kawasan tersebut perlu diselaraskan dengan konsep penataan kota.

“Kami akan berkoordinasi dengan DTRK (Dinas Tata Ruang Kota) terkait penataan PKL. Termasuk untuk mencari lokasi baru,” tuturnya.

Advertisement

Sejauh ini, ungkapnya, PKL diusulkan berpindah di kawasan Museum Keris di Sriwedari. Hanya, usulan tersebut masih dikaji lebih dalam. Selain museum belum berdiri, Subagiyo mengaku masih menghitung dampak sosial jika PKL dipindah ke lokasi itu.

Sementara itu, Kepala DTRK Solo, Ahyani, mengatakan penertiban PKL di kawasan Jensud perlu dilakukan merujuk konsep tata ruang kota. Pihaknya menilai aktivitas berdagang di kawasan itu selama ini cukup merugikan lingkungan.

“Kalau malam, banyak warga yang membuang sampah di Kali Pepe dekat jembatan. Sisa berjualan juga kadang tidak dibersihkan,” tukasnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif