SOLOPOS.COM - Suasana Alun-alun Utara, Solo, Kamis (16/3/2023) pagi. Alun-alun Utara menjadi bagian yang akan direvitalisasi tahap satu Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat (Keraton Solo). (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO–Proyek revitalisasi Alun-alun Utara Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat (Keraton Solo) senilai Rp35 miliar diawali dengan penataan pedagang kaki lima (PKL) yang menggelar dagangan di kawasan tersebut.

Para PKL di sekitar Alun-alun merupakan aset dalam menggerakkan roda perekonomian daerah.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Rapat persiapan penataan PKL Alun-alun Utara digelar di aula kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Solo, Senin (7/8/2023). Rapat itu dihadiri perwakilan instansi terkait di Pemerintah Kota (Pemkot) Solo.

Selain itu, sejumlah kerabat Keraton Solo juga terlihat hadir dalam kegiatan tersebut. Seperti KGPH Dipokusumo dan KP Dani Nur Adiningrat.

Tak hanya itu, sejumlah kerabat Keraton Solo juga tampak menghadiri kegiatan tersebut. Seperti G.K.R. Timoer Rumbai Kusuma Dewayani dan Gusti Raden Ayu (GRAy) Devi Lelyana Dewi.

Pengageng Sasana Wilapa Keraton Solo, KP Dani Nur Adiningrat mengatakan rapat tersebut bertujuan menyerap aspirasi ihwal penataan PKL di kawasan Alun-Alun Utara. Termasuk aspirasi, masukan atau usulan dari pihak Keraton Solo.

“Saya selaku utusan Sinuhun [Paku Buwono XIII] ya tegak lurus dengan dawuh Sinuhun. Pertemuan tadi hanya menyerap masukan dan aspirasi. Namun, finalisasi tetap Sinuhun selaku Raja Keraton Solo,” ujar dia, Senin.

Menurut Dani, masukan dan saran soal penataan PKL harus relevan dan realistis. Kawasan Keraton Solo merupakan cagar budaya nasional sehingga harus menyesuaikan tata kaidah cagar budaya nasional.

Dani menggarisbawahi keberadaan PKL di alun-alun merupakan aset dan potensi yang bisa dikembangkan dalam menggeliatkan perekonomian di Kota Bengawan.

Dia mencontohkan Pasar Cinderamata yang letaknya di sisi utara alun-alun berpotensi menjadi destinasi wisata jika dikelola secara baik.

“Jika pedagang direlokasi ya tempatnya harus baik, strategis sehingga bisa dikembangkan sebagai potensi pariwisata yang menjanjikan,” jelas dia.

Sementara itu, perwakilan Keraton Solo, G.K.R. Timoer Rumbai Kusuma Dewayani mengatakan secara garis besar mendukung upaya revitalisasi alun-alun yang segera dikerjakan pada Oktober. Termasuk penataan PKL yang berjualan di sekitar alun-alun.

Putri PB XIII itu menyampaikan penataan PKL di alun-alun harus melibatkan instansi terkait di Pemkot Solo. “Esensi revitalisasi alun-alun memperlihatkan kemegahan bangunan Masjid Agung Solo. Dari dulu seperti itu. Nantinya, setelah proses revitalisasi rampung maka pengelolaannya dikembalikan ke Keraton Solo, bukan perseorangan,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya