SOLOPOS.COM - PKL makanan dan minuman di CFD Solo, Minggu (28/6/2015). (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

City Walk Solo, lokasi relokasi PKL gerobak kuning dinilai tidak solutif.

Solopos.com, SOLO–Pemerintah Kota (Pemkot) Solo bersama perwakilan pedagang meninjau beberapa tempat bakal relokasi pedagang kaki lima (PKL) gerobak kuning, Kamis (22/1/2016). Dari hasil survei di lapangan, PKL berkukuh menolak usulan tempat baru yang diusulkan pemerintah.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Pemkot memberikan beberapa opsi kepada PKL untuk pindah ke beberapa lokasi alternatif di antaranya Jl. Dr. Moewardi Kota Barat, kawasan Stadion Sriwedari, kawasan Galabo, Pasar Penumping, serta lapangan parkir Galabo.

Ketua Paguyuban Pedagang Kali Lima Purwotomo (Kalitomo), Sukirno Saptoraharjo, menjelaskan sebanyak 55 PKL yang berjualan di city walk Jl. Slamet Riyadi sepakat menolak opsi relokasi.

“PKL tidak mau dipisah-pisah. Intinya kami meminta satu tempat yang layak untuk berjualan bersama. Selama belum ada solusi tidak usah menggulirkan wacana penertiban,” terangnya saat ditemui Solopos.com di city walk Purwosari, Jumat (22/1/2016) siang.

Sukirno membeberkan hasil pemantauannya bersama Pemkot Solo menunjukkan bakal lokasi baru yang tersedia tidak layak digunakan untuk berdagang PKL gerobak kuning. Ia menjabarkan dari 21 los yang disediakan untuk PKL ternyata lesehan dan ukurannya hanya dua meter x dua meter.

Opsi lain di Stadion Sriwedari, lokasi yang ditawarkan di tempat berlatih mobil Sriwedari ternyata rawan tergenang setiap hujan. Untuk lokasi di seputaran Kota Barat sudah penuh. Sedangkan di Galabo hanya dimungkinkan untuk berjualan pada malam hari.

Sembari menantikan solusi riil dari Pemkot Solo, Sukirno mengatakan pihaknya telah melakukan penataan mandiri pada anggotanya. “Kami sengaja mengecat sendiri gerobak kuning pemberian pemerintah. Kursi dan payung juga baru semua. Siapa bilang kami bikin kotor jalan. Justru keberadaan PKL bersih ini memberikan warna tersendiri yang berbeda dari tempat lain,” paparnya.

Perwakilan ketua paguyuban PKL city walk seputaran Solo Grand Mall, Wawan, menyebut PKL sudah lelah dengan negosiasi yang selalu menemui jalan buntu. Pihaknya, Kamis, telah mengirimkan surat aduan kepada Presiden Joko Widodo, yang merupakan salah satu inisiator PKL gerobak kuning di city walk Jl. Slamet Riyadi.

“Kami lelah  terus-terusan diajak rapat dengan pemerintah. Sudah 10 kali lebih tanpa ada titik temu. Kami sudah mengirimkan surat kepada Presiden Joko Widodo. Semoga dibaca,” harapnya.

Menurut Wawan, penataan PKL gerobak kuning sebaiknya menanti Wali Kota Solo terpilih F.X. Hadi Rudyatmo dilantik. “Biar menunggu Pak Rudy dilantik dulu. Keputusan beliau seperti apa. Setelah mengirimkan surat kepada Presiden kami juga akan sowan ke tempat Pak Rudy untuk meminta solusi mengatasi permasalahan kami,” kata dia.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) Solo, Subagiyo, menyatakan pihaknya belum menetapkan kepastian penertiban PKL gerobak kuning. DPP masih menunggu jawaban pedagang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya