SOLOPOS.COM - PJ Wali Kota Solo Budi Suharto meninjau selter PKL tahap 2 di Jl DR Supomo (barat Pengadilan Negeri ) Solo Jumat (18/12/2015) usai peresmian. Pembangunan selter tersebut merupakan salah satu program penataan PKL di kota Solo. (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Penataan PKL Solo, pedagang yang menempati selter Jl. Soepomo meminta ada fasilitas air bersih.

Solopos.com, SOLO--Sejumlah pedagang yang menempati selter PKL Jl. Soepomo, Sriwedari, mengeluhkan tidak adanya fasilitas instalasi air dan WC umum di kawasan tersebut. Saat ini, pedagang harus membawa air bersih dari rumah untuk kebutuhan berjualan.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Seorang pedagang di selter PKL Jl. Soepomo, Harno, 37, mengatakan sebelumnya berjualan di depan Pengadilan Negeri (PN) Solo atau Jl. Slamet Riyadi. Kemudian, dari Pemkot menertibkan PKL dan mengarahkan ke selter PKL itu.

Harno mengeluhkan belum adanya fasilitas instalasi air di selter tersebut. Padahal, sebagian besar pedagang yang berjualan di selter tersebut adalah pedagang kuliner yang membutuhkan banyak air bersih.

Selama satu bulan menempati selter, lanjut dia, dirinya selalu membawa air bersih dari rumah. “Saya setiap hari harus membawa air bersih sekitar 30 liter saat berangkat berjualan. Hla mau gimana lagi, di sini [selter] tidak ada air bersih. Padahal, saya membutuhkan untuk mencuci mangkuk,” kata dia saat berbincang dengan Solopos.com di acara peresmian selter Jl. Soepomo, Jumat (18/12/2015).

Menurut Harno, selain kebutuhan air bersih, di selter tersebut juga perlu dilengkapi dengan fasilitas WC umum. Ini supaya pedagang dan pengunjung tidak kesulitan ketika membutuhkan fasilitas tersebut.

Pedagang lain, Alif, 30, menyampaikan selter Jl. Soepomo kurang fasilitas MCK dan air bersih. Dia menuturkan fasilitas yang penting di selter. Selain itu, dalam gambar perencanaan pembangunan juga ada fasilitas MCK.

Alif menyampaikan PKL di Jl. Soepomo lebih tertib dan terlihat rapi setelah ditata di selter itu. “Lebih ramai sekarang, karena sekarang kan lebih tertata dibandingkan dulu,” kata dia.

Kepala Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) Solo, Subagiyo, mengatakan ada sebanyak 35 los di selter Jl. Soepomo. Sebelumnya wilayah tersebut kotor dan tidak tertata karena banyak PKL yang berjualan.

“Selter PKL ini juga sebagai wadah untuk PKL dari Jl. Slamet Riyadi yang beberapa waktu lalu ditertibkan,” kata dia.

Kepala Kantor Cabang Taspen Solo, Tawab, mengatakan pembangunan selter tersebut merupakan bentuk kepedulian Taspen terhadap lingkungan. Pembangunan selter itu menghabiskan anggaran senilai Rp400 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya