Soloraya
Senin, 18 Juli 2016 - 18:25 WIB

PENCABULAN SUKOHARJO : Saat Digerebek, Dukun Cabul dan Korban di Kamar Tanpa Busana

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pencabulan (google/bengkuluekspress.com)

Pencabulan Sukoharjo dilakukan oleh seseorang yang mengaku sebagai paranormal di Baki.

Solopos.com, SOLO – Pencabulan dengan kedok perdukunan diduga dilakukan oleh Rudi Handoko alias Gus Amin di Desa Purbayan, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo, Rudi Handoko alias Gus Amin. Sampai saat ini tercatat ada tiga perempuan yang menjadi korbannya.

Advertisement

Kasat Reskrim Polres Sukoharjo, AKP Dwi Haryadi mewakili Kapolres Sukoharjo, AKBP Ruminio Ardano ditemui di kantornya, Senin (18/7/2016) mengatakan Gus Amin telah ditahan meski sampai sekarang tersangka belum dijenguk oleh keluarganya.

Sebelumnya, Kanit V bidang PPA Reskrim, Aipda Wijeng yang mendampingi, Kasat Reskrim menjelaskan korban kali pertama adalah R, 16, warga Kartasura, Sukoharjo. Dikatakannya, penyidik akan terus mengembangkan hasil pemeriksaan.

Menurutnya, pelaku juga mengaku memiliki empat istri. Praktik dukun cabul di Desa Purbayan, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo digerebek warga, Rabu (13/7/2016) dinihari sekitar pukul 02.30 WIB.

Advertisement

Saat penggerebekan pelaku dan pasien siswi SLTA, R, 16, berada di dalam sebuah kamar dalam kondisi bugil. Warga Merasa jengkel ulah pelaku yang diketahui bernama Rudi Handoko alias Gus Amin, 60, akhirnya membakar pakaian pelaku usai penggerebekan.

Salah seorang warga yang ikut menggerebek, Wisnu, 35, bercerita, niat warga menggerebek sudah ada sejak Senin awal pekan ini namun gagal karena pelaku mudik ke Jombang. Menurutnya, selama ini pelaku kos di sebuah rumah di Desa Purbayan, Kecamatan Baki sedangkan alamat asalnya di Surabaya, Jawa Timur.

“Niat warga didasari dari cerita korban bahwa dirinya diduga pernah dicabuli dan diduga ditipu saat meminta pertolongan ke pelaku. Dari cerita itu warga ingin menangkap basah pelaku apa benar yang diceritakan korban,” ujarnya.

Advertisement

Menurutnya, niatan warga kesampaian pada Rabu dinihari setelah pelaku diketahui kembali ke rumah kos dan membuka praktiknya. “Tadi pagi warga menggedor dan mendobrak pintu kamar yang diduga menjadi ruang pasien. Saat pintu didobrak pelaku dan pasien telanjang. Untuk menghindari amuk massa sebagian warga menelepon polisi Baki untuk mengamankan pelaku.”

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif