Solopos.com, WONOGIRI – Melati, bocah 13, warga Ngadirojo, Wonogiri menjadi korban pencabulan empat remaja kecamatan itu.
Pada Rabu (21/8/2013) malam, Melati jadi korban pencabulan saat hendak menonton pentas campur sari di Lapangan Dawung, Pondok, Ngadirojo. Empat pelaku pencabulan itu masing-masing Nugroho, 19; Eko, 19; F, 16; dan H,15. Semuanya warga Desa Kerjolor, Ngadirojo.
Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah
Remaja kelas IX SMP itu diajak keliling Alun-alun, Stadion Pringgondani, sampai Plasa WGM. Lalu, di sebuah warung di Plasa, empat pelaku mencabuli.
Seusai melaksanakan aksi bejatnya, Melati diantar pulang tapi hanya di depan rumah tetangganya. Orangtuanya yang curiga lantas menginterogasi Melati.
Akhirnya, karena tidak ada jalan tengah antara pihak Melati dan pelaku, orangtua Melati melaporkan kasus ini ke Polres Wonogiri, Jumat.
Koordinator Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Wonogiri, Ririn Riadiningsih, yang langsung melakukan pendampingan menilai kasus ini rumit.
Menurutnya, selama pemeriksaan Melati tidak menampakkan sikap orang yang terluka, disakiti atau semacamnya. Melati dengan santai menjawab pertanyaan saat ditanya, termasuk ketika ditanya hal-hal intim, misalnya istilah-istilah, yang semestinya belum diketahui betul oleh remaja seusia dia.
Dia menambahkan selain kasus yang melibatkan warga Ngadirojo, sebelumnya ada pula kasus yang menimpa warga Sidoharjo dengan kecenderungan sama.
“Terus terang kasus ini membuat saya miris, begitukah remaja saat ini? Walau begitu, saya dan rekan-rekan akan tetap melakukan pendampingan. Kasus ini, menurut saya, menjadi warning semua pihak agar ikut menjaga anak-anak di sekitar mereka memperhatikan soal moral, soal etika,” tandas dia.