SOLOPOS.COM - Tumpukan sampah di saluran irigasi tersier di sebelah utara Balai Desa Gajahan, Colomadu, Karanganyar, dipenuhi sampah, Sabtu (15/4/2017). (Iskandar/JIBI/Solopos)

Pencemaran lingkungan Karanganyar, warga Gajahan mengeluhkan saluran irigasi yang penuh sampah.

Solopos.com, KARANGANYAR — Sejumlah warga Desa Gajahan, Colomadu, Karanganyar, mengeluhkan kondisi saluran irigasi tersier di desa mereka yang penuh sampah.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Warga mengeluh karena setiap kali membersihkan dengan bekerja bakti, kami harus mengeluarkan uang setidaknya Rp700.000. Kalau tidak kami bersihkan sampah yang menyangkut di jembatan di utara Balai Desa Gajahan ini akan mengganggu aliran air sehingga mengakibatkan banjir,” ujar salah seorang kepala dusun (kadus) setempat, Zainudin, ketika ditemui di desanya Sabtu (15/4/2017).

Menurut dia, tumpukan sampah di saluran irigasi itu meliputi sampah plastik, styrofoam, rumpun bambu, dan sebagainya. Kondisi itu sudah berlangsung satu tahun lebih.

Setiap kali dibersihkan, tumpukan sampah serupa menumpuk lagi sehingga dalam satu tahun perlu pembersihan kira-kira dua kali dan hal ini dinilai amat memberatkan warga. Selama ini warga tidak mendapat bantuan dari mana pun untuk membersihkan sampah itu.

Setiap kali membersihkan tumpukan sampah di saluran irigasi itu warga terpaksa menggunakan uang kas RT. Terkait hal tersebut, Zainudin meminta pihak berwenang segera mencarikan solusi. Jika tak segera diatasi persoalan itu dikhawartikan akan memicu banjir saat hujan lebat.

Zainudin menjelaskan fungsi saluran tersebut amat penting. Selain di wilayah Colomadu, saluran itu mengairi sawah di Karangasem dan Jajar, Laweyan, Solo.

“Meski di Karangasem dan Jajar sekarang sawah sudah tidak seluas dulu, tapi masih ada. Karena itu para petani di dua tempat itu masih memerlukan air untuk mengairi tanaman mereka,” kata dia.

Sementara itu, Camat Colomadu, Yophy Eko Jatiwibowo, mengatakan saluran irigasi tersier itu berada di bawah kewenangan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Provinsi Jateng. Karena itu jika ingin mengatasi persoalan tersebut dia mengimbau warga di bagian hulu membuang sampah sembarangan.

“Dalam hal ini kerja sama antardesa memang diperlukan terutama warga di bagian atas atau hulu harus disadarkan agar tidak membuang sampah di sungai,” kata dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya