SOLOPOS.COM - Aksi warga Jatisrono terkait limbah peternakan babi (Ayu Abriyani/JIBI/Solopos)

Aksi warga Jatisrono terkait limbah peternakan babi (Ayu Abriyani/JIBI/Solopos)

Aksi warga Jatisrono terkait limbah peternakan babi (Ayu Abriyani/JIBI/Solopos)

Solopos.com, WONOGIRI — Warga Kecamatan Jatisrono memrotes delapan peternak babi yang ada di wilayah tersebut, Selasa (24/9/2013). Sebab, limbah dari peternakan babi itu mengakibatkan pencemaran bau dan air. Bahkan, para peternak itu juga belum mengantongi izin lingkungan (HO).

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Saat itu, sekitar 100 orang yang terdiri atas warga Kelurahan Tanjungsari dan Desa Jatisrono yang mendatangi Balaidesa Jatisrono. Mereka ingin meminta pertanggung jawaban dari peternak atas pencemaran limbah tersebut. Mereka juga membawa spanduk bertuliskan permintaan untuk menutup peternakan babi itu.

Salah satu warga Lingkungan Mirahan, Kelurahan Tanjungsari, Jarot, mengatakan bau tersebut mulai mengganggu warga setahun terakhir. Sedangkan peternakan tersebut mulai ada sekitar 20 tahun lalu.

“Ada 200 sumur bor dangkal milik warga di sepanjang aliran sungai yang tercemar limbah babi karena pembuangan kotoran babi ke sungai. Padahal, air sumur itu dikonsumsi warga selama puluhan tahun. Selain itu, kotoran babi juga menimbulkan bau yang sangat menyengat. Sebab, limbah ada yang dibuang di pekarangan dan ada yang masuk ke sawah sehingga padi banyak yang busuk,” katanya saat di balaidesa, Selasa.

Warga lain, Agus mengatakan akibat seringnya menghirup bau tidak sedap dari peternakan itu, setidaknya ada empat warga di lingkungannya yang sering mengalami sakit dari leher hingga kepala.

“Ada empat warga yang sering pusing sehingga harus minum obat. Gejalanya seperti stroke karena menyerang saraf di bagian leher. Salah satunya istri saya sendiri,” ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Desa Jatisrono, Sugiyatmo, mengatakan peternakan babi tersebut merupakan milik warga sekitar yang awalnya hanya skala rumahan kemudian berkembang menjadi skala besar.

“Saat ini, ada delapan peternakan babi di Desa Jatisrono dan masing-masing peternakan ada 600 hingga 700 ekor babi. Dari jumlah itu, baru tiga peternak yang mengolah kotoran babi menjadi biogas. Sedangkan lainnya ada yang dibuang di pekarangan milik peternak dan ada yang dibuang ke sungai terdekat,” katanya saat ditemui wartawan di sela-sela pertemuan.

Menurutnya, protes dari warga tersebut merupakan bom waktu yang telah disimpan bertahun tahun. Sebab, ia kerap menerima keluhan dari warga. Pihak desa, lanjut dia, telah memperingatkan para peternak, tetapi tidak diindahkan mereka. “Bahkan, akhir-akhir ini, saat malam hari warga terpaksa memakai masker untuk mengurangi bau dari kotoran babi,” ujarnya.

Sementara itu, pihak peternak yang diwakili Sartono mengatakan baru kali ini ia mendapat protes dari warga. “Sejak tahun 1986 saya ternak babi, saya belum pernah diprotes. Saya berani beternak karena pemerintah memperbolehkan,” katanya saat itu.

Pernyataan itu, sempat membuat warga yang protes memanas karena peternak belum mengantongi izin lingkungan (HO). Warga menuntut agar peternakan babi tersebut ditutup total.

Perwakilan dari Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu (KPPT) yang saat itu hadir, Suyono, juga membenarkan peternakan itu belum berizin.
“Dalam cacatan kami, belum pernah ada izin peternakan babi dari para pemilik yang masuk ke KPPT. Jadi, semua belum berizin,” katanya.



Sementara itu, Camat Jatisrono, Yogik Tri Biakto, berusaha menengahi permasalahan dengan membuat kesepakatan antara peternak dengan warga. Saat itu, warga menuntut agar tiga bulan lagi peternakan babi tersebut ditutup total. Namun, peternak meminta kelonggaran waktu hingga enam bulan agar semua babi bisa dijual. Akhirnya, warga mau menyetujui usulan peternak setelah beberapa perdebatan.

“Kami mohon maaf tidak bisa membantu para peternak karena semua belum berizin dan itu menyalahi aturan. Jadi, sudah ada kesepakatan, setelah enam bulan Satpol PP dari Pemkab Wonogiri akan menutup total lokasi peternakan. Sebelum ditutup, kami harap peternak bisa mengolah kotoran babi semampunya,” katanya saat di menjadi penengah antara warga dan peternak.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng

Brasil Banjir Besar, Copa Libertadores dan Sudamericana Ditunda

Brasil Banjir Besar, Copa Libertadores dan Sudamericana Ditunda
author
Newswire , 
Akhmad Ludiyanto Minggu, 5 Mei 2024 - 16:27 WIB
share
SOLOPOS.COM - Gelandang klub Huachipato, Felipe Loyola melakukan selebrasi gol pada pertandingan leg pertama Copa Libertadores antara Gremio dari Brasil dan Huachipato dari Chili di Stadion Arena do Gremio di Porto Alegre, Brasil, pada 9 April 2024. (AFP/SILVIO AVILA)

Solopos.com, JAKARTA – Banjir besar yang melanda Porto Alegre, Brasil menyebabkan Copa Libertadores dan Sudamericana. Badan sepak bola Amerika Selatan (Conmebol) mengumumkan telah menunda pertandingan kedua event tersebut.

“Conmebol telah memutuskan untuk menunda pertandingan Libertadores antara Huachipato dari Chile dan Gremio dari Brasil, yang dijadwalkan pada Rabu (8/5)/2024,” demikian pernyataan Conmebol di laman resmi dikutip Antara, Minggu (5/5/2024).

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Pertandingan Sudamericana antara Real Tomayapo dari Bolivia dan Internacional dari Brasil yang dijadwalkan pada Selasa (7/5/2024) juga ditunda,” lanjut pernyataan itu. “Jadwal baru untuk pertandingan itu akan segera diumumkan,” sambung pernyataan itu.

Koran Solopos

Banjir besar di Brasil telah menewaskan 55 orang dan memadamkan aliran listrik di permukiman-permukiman yang dihuni lebih dari 350.000 jiwa.

Otoritas setempat juga menghentikan sementara operasional bandara internasional Salgado Filho di Porto Alegre karena terendam banjir. Akses jalan menuju bandara juga tak bisa digunakan karena tertutup luapan air.

Emagazine Solopos
Interaktif Solopos


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Arak-arakan Puluhan Gunungan Meriahkan Parade Solo Great Sale 2024 di CFD Solo

Arak-arakan Puluhan Gunungan Meriahkan Parade Solo Great Sale 2024 di CFD Solo
author
Burhan Aris Nugraha Minggu, 5 Mei 2024 - 16:25 WIB
share
SOLOPOS.COM - Peserta membawa gunungan saat mengikuti Parade Solo Great Sale (SGS) melintas di jl. Slamet Riyadi Solo, Minggu (5/5/2024).(Solopos/Joseph Howi Widodo).

Solopos.com, SOLO — Ratusan peserta membawa sejumlah gunungan saat parade pembukaan Solo Great Sale (SGS) 2024 melintasi area car free day di jl. Slamet Riyadi Solo, Minggu (5/5/2024).

Parade pembukaan Solo Great Sale 2024 yang diselenggarakan oleh Kadin bersama Pemkot Solo bertajuk Grebeg Investasi tersebut merupakan acara tahunan sebagai upaya mempromosikan produk lokal dan memamerkan berbagai potensi ekonomi di Kota Solo.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Dalam parade itu diarak puluhan gunungan berupa sayuran dan suvenir yang dibawa dari perwakilan berbagai instansi, asosiasi, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta pasar tradisional yang ada di Kota Solo.

Koran Solopos

Solo Great Sale selalu dimeriahkan dengan adanya berbagai event, bazar, discount, paket bundling dan promo promo menarik lainnya.

Peserta menggunakan egrang memimpin Parade Solo Great Sale (SGS) saat berlangsungnya car free day di jl. Slamet Riyadi Solo, Minggu (5/5/2024).  (Solopos/Joseph Howi Widodo).

 

Emagazine Solopos

Peserta menggunakan kostum karnaval mengikuti Parade Solo Great Sale (SGS) melintasi area CFD di jl. Slamet Riyadi Solo, Minggu (5/5/2024). (Solopos/Joseph Howi Widodo).

 

Interaktif Solopos


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Gerakan Sekolah Sungai Sasar Kali Samin Karanganyar

Gerakan Sekolah Sungai Sasar Kali Samin Karanganyar
author
Ahmad Mufid Aryono Minggu, 5 Mei 2024 - 16:25 WIB
share
SOLOPOS.COM - Aliran Kali Samin di Matesih, Karanganyar, yang hulunya di Tawangmangu. (Youtube)

Solopos.com, KARANGANYAR– Puluhan personel gabungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Perum Jasa Tirta I, Forum Relawan Matesih dan masyarakat melakukan gerakan pembersihan sampah di Kali Samin pada Sabtu (5/5/2024).

Gerakan dikemas Sekolah Sungai ini digeber BPBD sebagai upaya menjaga ekosistem sungai di Karanganyar. Kepala Pelaksana Harian BPBD Karanganyar, Hendro Prayitno mengatakan sedikitnya ada 50 orang dilibatkan dalam gerakan sekolah sungai ini. Mereka bersama-sama membersihkan sampah di aliran Sungai Samin tepatnya di wilayah Matesih.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Kami ingin mengedukasi masyarakat sekitar sungai agar tidak membuang sampah sembarangan,” kata dia kepada Solopos.com.

Hendro mengatakan selama ini masih banyak oknum masyarakat yang membuang sampah di aliran sungai. Sampah-sampah ini kerap membuat aliran air sungai terhambat sehingga bisa menyebabkan banjir di mana-mana.

Koran Solopos

Karena itu, pihaknya ingin mengajak masyarakat untuk menjaga kebersihan aliran sungai. Salah satunya dengan tidak menbuang sampah di aliran sungai. Selain menjaga kebersihan sungai, pihaknya juga mengajak masyarakat menjaga ekosistem dengan menebar 4.000 bibit ikan nila di sana.

“Sungai Samin atau yang lebih dikenal Kali Samin masih memiliki tingkat kebersihan yang cukup, sehingga perlu adanya gerakan untuk melestarikan ekosistem yang ada,” kata dia.

Hendro mengatakan Sungai Samin memiliki aliran yang cukup panjang dengan melewati beberapa wilayah mulai dari Desa Girilayu, Kauripan, Matesih, Plosorejo, sampai ke aliran Bengawan Solo.

Emagazine Solopos

Selain itu, hulu dari aliran Sungai Samin langsung dari Grojogan Sewu, Tawangmangu, Karanganyar. Sehingga sangat perlu di jaga kebersihan dan ekosistemnya.

Dia berharap melalui gerakan sekolah sungai ini, mampu memantik masyarakat untuk tetap menjaga kelestarian dan kebersihan aliran Sungai Samin.

“Kegiatan ini pertama digelar 2024 bersama Perum Jasa Tirta I. Rencananya, BPBD Karanganyar memiliki pengajuan agenda di 5 lokasi aliran sungai selama 2024,” kata dia.

Interaktif Solopos

Dia mengatakan gerakan Sekolah Sungai akan menyasar ke sungai lain di wilayah Karanganyar.

Hal ini untuk mencegah adanya potensi kebencanaan yang merugikan masyarakat. Untuk menjaga kelestarian aliran sungai pasca kegiatan sekolah sungai, BPBD Karanganyar akan menggandeng para relawan yang terlibat untuk secara berkala mengedukasi masyarakat yang terlintasi aliran Sungai Samin.

“Jadi biar supaya sungai lestari, kemudian tidak terjadi banjir, itu salah satu kami mengedukasi juga kepada masyarakat sekitar lewat rekan rekan relawan khususnya yang ada di kecamatan Matesih,” kata dia.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Memuat Berita lainnya ....
Solopos Stories