Soloraya
Rabu, 21 Juni 2023 - 10:27 WIB

Pencemaran Sungai Bengawan Solo Kian Memprihatinkan, Berikut Ulasannya

Tim Solopos  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kondisi air Bengawan Solo sisi timur lebih pekat di Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Jumat (16/6/2023). Air pekat diduga adanya pembuangan limbah etanol ke aliran sungai. (Istimewa/Purnomo)

Solopos.com, SOLO — Pencemaran air di Sungai Bengawan Solo kian memprihatinkan. Diperlukan langkah serius dari lintas daerah untuk menanganinya. Berikut ulasannya.

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sukoharjo pada Sabtu (17/6/2023) mengecek dugaan pencemaran air Bengawan Solo di Pompa Instalasi Pengolahan Air (IPA) Semanggi yang berada di Tempel, Kadokan, Kecamatan Grogol, Sukoharjo. Pencemaran tersebut diduga berasal dari limbah etanol dan tinta sablon.

Advertisement

IPA milik Perumda Air Minum Toya Wening atau PDAM Solo tersebut sempat dimatikan sementara pada Jumat (16/6/2023) lantaran adanya pencemaran aliran sungai tersebut. Dalam pengamatan Solopos.com di Tempel, Bengawan Solo mengalirkan air dengan dua warna berbeda. Pada aliran sungai yang tercemar, limbah berwarna cokelat pekat. Sementara pada aliran yang tak tercemar berwarna kehijauan.

Pengawas Lingkungan Hidup DLH Sukoharjo, Ihsan Fauzi, saat ditemui di sela-sela pengecekan mengatakan fenomena ini rutin terjadi setiap tahun. Pencemaran tersebut kerap terjadi dan mengganggu saat musim kemarau tiba.

“Ini kejadian setiap tahun. Karena kalau kemarau datang, debit air Bengawan Solo kecil, limbahnya jadi lebih kelihatan. Beberapa waktu lalu kami sudah melakukan susur sungai dengan DLH Provinsi Jateng [untuk memastikan] kira-kira sumber pencemaran dari mana sih,” ungkap Ihsan.

Advertisement

Dari hasil penelusuran tersebut ditemukan aliran limbah bersumber dari pabrik etanol dan sablon. DLH telah memanggil beberapa pengusaha sablon untuk menanyakan kenapa limbah belum diolah dan dibuang ke sungai.

Dari hasil pertemuan tersebut, para pengusaha sablon justru meminta pendampingan DLH untuk membuat instalasi pengolahan air limbah (IPAL). Selain menegur pengusaha sablon, DLH juga telah memanggil paguyuban perajin etanol dari dua kecamatan yakni Mojolaban dan Polokarto.

“Di Polokarto IPAL-nya memang belum ada, DED [detail engineering design] sudah ada tetapi belum ditindaklanjuti pemerintah pusat. Meski demikian, kami sudah berupaya mencari teknologi sederhana yang bisa mengolah limbah di perusahaan masing-masing. Sudah dipresentasikan tetapi belum di praktikkan,” kata Ihsan.

Sementara pada kelompok perajin etanol di Mojolaban, menurutnya operasional IPAL sempat terkendala penumpukan sedimen. Ketua paguyuban perajin etanol di sana sempat mengatakan akan merevitalisasi IPAL agar bisa digunakan lagi. Kendati demikian, Ihsan mengatakan anggota paguyuban tersebut mengakui jika masih ada perajin nakal yang tak tertib dengan membuang limbah ke saluran irigasi yang akhirnya mengalir ke sungai.

Advertisement

Perajin etanol di Polokarto tersebar di Desa Ngombakan, Desa Karangwuni, Desa Bugel dan Desa Bakalan dengan jumlah sekitar 95 perajin skala kecil. Sementara di Kecamatan Mojolaban ada sekitar 50-an perajin etanol.

Sedangkan pengusaha Sablon di Mojolaban berada di Desa Laba sejumlah 15 perajin. Lalu di Dukuh Kesongo, Desa Tegalmade, Kecamatan Mojolaban ada sekitar 10 hingga 11 perajin. Kemudian di Desa Pranan, Polokarto ada sekitar tujuh perajin.

Ihsan mengungkapkan jumlah limbah yang dihasilkan dari peraji etanol dan pengusaha sablon hampir sama. Hanya limbah printing lebih cepat menyebar dibandingkan limbah etanol yang menggumpal. “Kami belum mengambil sampel, baru mengidentifikasi limbahnya berasal dari mana. Solusinya ini hanya bisa menggunakan IPAL. Sesuai Undang-undang, siapa pun yang membuang limbah harus mengolahnya dulu,” kata Ihsan.

Koordinasi Wilayah

Sementara itu pencemaran air juga memicu fenomena pladu (ikan mabuk) di Bengawan Solo pada musim kemarau yang berpotensi mengganggu operasional instalasi pengolahan air (IPA) Semanggi milik Perumda Air Minum Toya Wening (PDAM) Solo.

Advertisement

Petugas operasional intake IPA Semanggi, Purnomo, menjelaskan pladu yang terjadi kali kedua ini belum mengganggu operasional IPA Semanggi, masing-masing Minggu (27/5/2023) dan Jumat (2/6/2023) pagi.

“Belum berdampak namun lambat laun akan berdampak. Setiap tahun ada kejadian [operasional IPA Semanggi dimatikan karena air baku tercemar limbah]. Saya sampaikan ke Perumda ini harus diantisipasi karena kemarau cenderung panjang, pembuangan limbah pasti terus terjadi,” kata dia, Sabtu (3/6/2023).

Purnomo menjelaskan PDAM Solo memiliki dua IPA, masing-masing IPA Semanggi dan IPA Jebres. IPA Semanggi untuk mencukupi kebutuhan pelanggan PDAM Solo di sejumlah wilayah, antara lain Kecamatan Pasar Kliwon.

Dia menjelaskan Bengawan Solo berasal dari dari Kali Samin dan Kali Premulung. Kali Premulung mengalir dari barat. Lokasi tempuran serta IPA Semanggi secara berurutan dari arah hulu adalah tempuran Kali Samin di sisi timur Bengawan, IPA Semanggi di barat, dan tempuran Sungai Premulung di barat.

Advertisement

Menurut dia, limbah etanol mengalir dari Kali Samin menuju Bengawan Solo. Limbah biasanya dibuang ke sungai waktu malam dan sampai Sungai Bengawan Solo waktu pagi. “Dibuang itu kelihatan pekat, biasanya pagi agak siang lalu pudar, turun ke bawah terus [mengikuti arus air],” jelasnya.

Menurut dia, apabila ditemukan limbah yang pekat maka akan melaporkan kejadian kepada sejumlah instansi terkait. Masalah itu sudah terjadi berulang ketika musim kemarau. “Ketika TMA Bengawan turun terus, dipastikan itu airnya semakin pekat, tekanan air dari Wonogiri kalah dengan limbah yang dibuang,” ujarnya.

Dia mengatakan area yang paling terdampak limbah dari Jembatan Mojo ke utara atau hilir. Biasanya warga yang mencari ikan mabuk akibat pencemaran limbah di Kelurahan Sewu, Kecamatan Jebres, Solo, dan warga Desa Gadingan, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo.

Koordinator Forum Jogo Kali Bengawan (Jokalibe), S.M. Budi Utomo, mengatakan peristiwa pladu kerap terjadi pada musim kemarau ketika TMA Bengawan Solo rendah pada musim kemarau dan ada pembuangan limbah dari hulu, antara lain limbah tekstil, limbah alkohol, dan limbah rumah tangga.

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka akan berkoordinasi dengan lintas daerah untuk mengatasi limbah Bengawan Solo. Limbah yang dibuang ke Bengawan Solo berdampak pada kualitas air untuk warga Solo.

“Nanti saya tindaklanjuti dengan berkoordinasi bersama Direktur Utama PDAM Solo. Air keruh, air berwarna,” kata Gibran ditemui wartawan di Balai Kota Solo, Senin (19/6/2023) siang.

Advertisement

Ditanya wartawan apakah Gibran akan meminta bantuan dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk mengatasi limbah yang mengalir di aliran Bengawan Solo, Gibran mengatakan perlu koordinasi lintas daerah.

“Lintas daerah juga. Nanti ditindaklanjuti ya,” jelasnya.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif