SOLOPOS.COM - Pembudidaya bonsai asal Bandung, Ade, memotongi rumput di bawah bonsai Kimeng yang dijual dengan harga Rp350 juta di Alun-alun Sragen, Kamis (27/4/2023). (Solopos.com/Tri Rahayu).

Solopos.com, SRAGEN — Pameran bonsai akan kembali digelar di Alun-alun Sasana Langen Putra Sragen mulai Jumat (5/5/2023). Akan ada ratusan tanaman bonsai yang dipamerkan dengan beragam macam jenis dan ukuran.

Festival bonsai ini digelar oleh Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI). Kegiatan ini digelar selain untuk mewadahi komunitas penggemar bonsai di Sragen, juga untuk mendorong usaha ekonomi kreatif. Budi daya bonsai dinilai sebagai salah satu kegiatan kreatif mengolah tanaman sehingga bisa menghasilkan nilai ekonomi tinggi.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Kegiatan yang juga digelar untuk memeriahkan Hari Jadi ke-277 Kabupaten Sragen ini terbuka untuk umum. Masyarakat bisa menyaksikan, menikmati, bahkan membeli bonsai yang dipamerkan. Rencananya, pameran akan dibuka oleh Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati.

Mengacu rilis yang dipublikasikan situs Pemkab Sragen, Ketua Pelaksana Kontes Bonsai PPBI Cabang Sragen, Heru Kustiawan, menargetkan ada 700 peserta yang ikut. Berkaca pada event yang sama tahun lalu, peserta bisa datang dari berbagai daerah seperti Bekasi, Jakarta, Bandung, Jogja, Purworejo, Kendal, Semarang, Jepara, dan Demak.

“Sekitar 400 an peserta untuk arena disiapkan sampai 900 pohon besar dan kecil. Kalau realisasinya, biasanya bisa menampung sampai 700 pohon,” katanya dalam wawancara pada 28 April lalu.

Penilaian kontes dilakukan oleh tim juri dari PPBI pada Senin (1/5/2023) lalu. Peserta kontes dibagi empat kelas, yakni prospek (pemula), pratama, madya, dan utama. “Konsepnya sama persis kontes tahun lalu. Kontes itu keuntungannya bisa silaturahmi dan kalau juara bisa meningkatkan harga jual. Harganya bisa berlipat-lipat. Ini ada bonsai yang mau ikut dengan harga Rp1 miliar-Rp2 miliar,” ujar Heru.

Sedangkan kriteria penilaian dalam kontes bonsai mulai dari kesehatan, kesan pertama, karakter, arah gerak, dimensi, dan proporsi. Semua penilain itu dari akar batang cabang, anak cabang sampai cucu, anak ranting, hingga daunnya.

“Bonsai akan dinilai melalui tiga poin yakni gaya, karakter, dan alur gerak. Poin gaya adalah penilaian Bonsai menurut gaya yang diusung. Di poin ini juri akan menilai konsistensi dan keteraturan gaya yang diangkat,” paparnya.

Karakter bonsai pun akan dinilai. Penilaian karakter atau watak bonsai berbeda di setiap jenis yang terlihat dari ciri anatominya, misal dari usia batangnya.

Selain itu dari kelengkapan penampakan cabang, ranting, dan daun bonsai ketika memasuki masa bayi, remaja, dan tua. Kemudian keseimbangan anatomi bonsai, ini dilihat dari perbandingan ukuran cabang dan batangnya. Dimensi atau ukuran bonsai juga masuk dalam penilaian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya