SOLOPOS.COM - Ilustrasi penculikan bocah (bestfamilytraditions.com)

Solopos.com, SOLO — Bocah kelas VI SD yang diduga menjadi korban penculikan namun akhirnya dapat menyelamatkan diri, NRA, 12, trauma. Dia ketakutan jika melihat orang asing, akibatnya kini dia harus diantar saat berangkat dan dijemput saat pulang sekolah.

Ayahanda NRA, Sg, 46, saat ditemui Solopos.com di rumahnya di Kelurahan Sewu, Jebres, Solo, Jawa Tengah, Minggu (7/9/2014), mengatakan NRA sekarang sangat berbeda dengan sebelumnya. Peristiwa yang dialaminya membuat NRA lebih tertutup kepada orang lain.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

NRA menurut ayahandanya, sangat takut jika ada orang yang datang ke rumah, terlebih lagi apabila orang tersebut tidak ia kenal. Dia pun tidak berani keluar rumah tanpa ada yang menemani.

Meski kondisi NRA itu masih sangat memprihatinkan, Sg mengakui kondisi psikologi anaknya itu jauh lebih baik dibandingkan Kamis (4/9/2014) lalu saat peristiwa penculikan terjadi. “Waktu itu, saya sendiri saja enggak berani bertanya apa-apa kepada dia. Selain untuk menjaga perasaannya saya juga tak mau membuat dia semakin trauma. Masih untung sehari setelah kejadian anak saya sudah mau bersekolah,” papar Sg.

Kendati mau bersekolah, lanjut dia, NRA tetap tidak berani berangkat maupun pulang sendirian. Akibatnya, Sg pun harus mengantar NRA dan menjamputnya dari sekolah setiap hari. Padahal, sebelumnya NRA tidak pernah diantar maupun dijemput.

Tak Lapor Polisi
Atas kenyataan tersebut, Sg memilih tidak melaporkan peristiwa yang dialami NRA ke Polsek Jebres ataupun Polresta Solo. Dia khawatir proses hukum akan berdampak buruk bagi psikologi NRA.

“Selain trauma mungkin dia [NRA] juga takut saya marahi. Mungkin dia merasa bersalah karena tidak mengindahkan nasihat saya. Sejak dulu saya berpesan agar anak-anak tidak sembarangan berbicara sama orang tak dikenal. Kalau seperti ini saya tidak mungkin akan memarahinya. Yang penting dia selamat,” imbuh Sg.

Kejadian tersebut membuat dia semakin memproteksi NRA. Dia mengaku saat ini semakin rewel mengenai keselamatan kedua anaknya. Sg selalu memberi nasihat agar berpamitan jika ingin pergi. Dia memastikan tidak akan memberi izin jika anak-anaknya pergi tanpa ada yang menemani.

Diberitakan Solopos.com sebelumnya, seorang lelaki tak dikenal mengajak pergi saat NRA bersepeda menuju rumah budenya di kawasan Kampung Sewu. Hingga akhirnya pelaku berhenti di Palur, Karanganyar. Karena takut NRA turun dari sepeda motor pelaku dan langsung kabur.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya