Soloraya
Minggu, 20 Desember 2015 - 18:40 WIB

PENCULIKAN BOYOLALI : Diiming-Imingi Rp50.000, Siswi SD Tawengan I Lolos Dari Aksi Penculikan

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi penculikan bocah (bestfamilytraditions.com)

Penculikan Boyolali menimpa seorang siswi SDN Tawengan 1 Sambi

Solopos.com, BOYOLALI–Wahyu Khoirul Nisa, 10, siswi kelas IV SDN Tawengan 1, Desa Tawengan, Sambi, Boyolali menjadi korban percobaan penculikan oleh orang tak dikenal, Sabtu (19/12/2015). Korban selamat dari penculikan setelah warga memergoki pelaku penculikan.

Advertisement

Informasi dihimpun Solopos.com, Minggu, kejadian tersebut terjadi pukul 10.00 WIB bermula ketika korban pulang sekolah setelah selesai menerima rapor. Korban saat pulang sekolah jalan kaki bersama adik keponakannya, Afifah dan Annur Komariyah, keduanya duduk di bangku kelas 1 SD dan TK.

Setelah berjalan kaki beberapa meter dari sekolah korban dan kedua temannya dihampiri seorang laki-laki yang tidak diketahui identitasnya. Orang itu memberi iming-iming akan diberi uang senilai Rp50.000 kalau mau ikut bersama pelaku. Mendapati tawaran tersebut korban langsung lari dan melaporkan kejadian itu ke gurunya.

Setelah mendapati laporan tersebut pihak sekolah langsung melaporkan kejadian itu ke warga dan langsung menangkap pelaku untuk diserahkan ke Polsek Sambi. Pelaku penculikan yang diketahui warga Salatiga itu kemudian dilepas polisi karena tidak cukup bukti dan minimnya saksi.

Advertisement

Orang tua Annur Komariyah, Ahmadi, mengatakan tiga pekan ini warga Tawengan diresahkan dengan isu penculikan anak. Setidaknya sudah dua kali percobaan penculikan anak di Tawengan yakni di SDN Catur dan SDN Bakalan dengan modus memberi iming-iming uang senilai Rp10.000. Namun, pelaku penculikan baru ini tertangkap warga saat melakukan aksinya di SDN Tawengan 1.

“Saya bingung ketika anak saya [Annur] pulang dari sekolah menangis dan gemetaran seperti ketakutan. Setelah bertanya ke anak saya ternyata didatangi orang tak dikenal dengan menawarkan iming-iming uang Rp50.000,” ujar Ahmadi saat ditemui wartawan di rumahnya, Minggu.

Ia mengatakan setelah kejadian itu anaknya dimintai keterangan Polsek Sambi. Pelaku penculikan mengincar anak perempuan sehingga warga yang memiliki anak perempuan khawatir.

Advertisement

Dimintai Konfirmasi, Kapolres Boyolali AKBP Budi Sartono melalui Kapolsek Sambi, AKP Bambang Rusito membantah kejadian di Desa Tawengan merupakan kasus percobaan penculikan anak.

“Kami sudah memeriksa sejumlah saksi setelah mendapatkan laporan dari warga. Polisi melepas orang tersebut karena kurang cukup bukti untuk menetapkannya sebagai tersangka,” kata dia.

Ditanya nama lengkap dan alamat orang yang ditangkap warga, Kapolsek berdalih lupa. Menurut dia, orang itu memberikan uang kepada Nisa karena merasa kasihan. Dari hasil keterangan orang itu tidak memiliki anak perempuan sehingga jika melihat anak perempuan merasa kasihan.

“Orang itu bekerja sebagai sopir bus dan tujuan di Sambi untuk mencari kernet bus yang kebetulan orang asli Desa Tawengan,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif