SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/SOLOPOS)
WONOGIRI--Aksi pencurian yang menyasar sekolah dasar (SD) rupanya tidak hanya terjadi di Kecamatan Wonogiri dan Wuryantoro.
Dinas Pendidikan Wonogiri mencatat dalam setengah bulan terakhir pencuri juga beraksi di dua SD masing-masing berada di Kecamatan Nguntoronadi dan Eromoko.
Kepala Dinas Pendidikan Wonogiri, Siswanto, saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Rabu (6/2/2013), memaparkan selama setengah bulan ini terjadi aksi pencurian di tujuh SD di empat kecamatan.
Hampir semua pelaku pencurian mengincar peralatan komputer, seperti CPU, monitor dan kelengkapan teknologi informasi lain, seperti LCD proyektor. Sedangkan nilai kerugian akibat kehilangan peralatan tersebut mencapai Rp4 juta-Rp6 juta tiap sekolah.
“Sekarang ini SD memang banyak menerima bantuan untuk peningkatan mutu, termasuk peralatan komputer itu. Tapi sebenarnya kerugian bukan hanya sekedar barang hilang tapi data-data penting yang tersimpan di komputer sekolah.”
Siswanto mengakui sebagian besar SD kini telah mendapat bantuan dari APBD maupun APBN untuk kepentingan peningkatan mutu. Bentuknya, bisa berupa peralatan TIK maupun alat-alat praktik, misalnya peralatan musik dan sound system. Di sisi lain, pembangunan gedung sekolah tingkat SD belum mewadahi kepentingan keamanan alat-alat itu.
Menurutnya, desain bangunan sekolah tidak menyertakan ruangan berteralis besi yang semestinya bisa menjadi salah satu antisipasi tindak pencurian. Dia menambahkan satu-satunya yang bisa diupayakan adalah dengan mengintensifkan peran penjaga sekolah. Hal itu merujuk pada kejadian pencurian di sebuah SMP di Kabupaten Wonogiri tahun lalu yang gagal karena penjaga sekolah berada di sekolah setempat saat maling masuk.