SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SUKOHARJO – Maraknya aksi pencurian di sekolah membuat para guru dan kepala sekolah mencari siasat pengamanan. Salah satu langkah yang diambil adalah mengamankan perangkat komputer dan perlengkapan-perlengkapan bernilai tinggi lainnya ke rumah kepala sekolah, guru, atau penjaga sekolah.

Dalam dua bulan terakhir, kasus pencurian setidaknya dialami tujuh SD berbeda di Kecamatan Bulu dengan total kerugian mencapai puluhan juta rupiah. Sekolah-sekolah sasaran pencurian tersebar di berbagai desa di Bulu dengan barang yang paling diincar adalah perangkat komputer atau sarana-prasarana berharga lain.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pendidikan Kecamatan Bulu, Sri Dono, menyebutkan kasus-kasus pencurian SD selama ini terjadi secara beruntun. Anehnya, kata dia, pencuri seolah-olah mengetahui secara persis keberadaan sekolah-sekolah yang mendapat bantuan peralatan komputer serta fasilitas sejenisnya. “Sekolah sebenarnya sudah berupaya (mencegah), namun pencurian terus terjadi. Karena itu kami sudah meminta kepada kepala sekolah-kepala
sekolah agar membawa pulang komputer maupun perlengkapan penting lain,” ungkapnya saat ditemui Solopos.com, Senin (21/5/2012).

Sri Dono menjelaskan, selain mengamankan barang-barang penting dengan cara dibawa pulang, sekolah ditekankan untuk membina komunikasi yang baik dengan warga di lingkungan sekitarnya. Hal itu, kata dia, sekaligus dalam rangka melibatkan masyarakat terdekat untuk turut menjaga dan mengamankan sekolah.

Dia juga mengungkapkan cara efektif meminimalisasi risiko pecurian dengan mewajibkan penjaga sekolah untuk mblabak atau bertempat tinggal di sekolah. Namun menurut dia hal itu sulit diterapkan karena sebagian besar penjaga sekolah berstatus sebagai tenaga honorer dengan imbal-balik hanya sekedarnya.

Kapolsek Bulu, AKP Yuliantara, menegaskan maraknya kasus pencurian di SD-SD di Bulu tidak terlepas dari tidak adanya petugas jaga malam. Selain itu faktor lain adalah lokasi sekolah yang jauh dari permukiman. Sebagai langkah pencegahan, jelas dia, polisi juga sudah berupaya melakukan kegiatan patroli secara rutin.

“Setiap malam kami selalu patroli. Tapi kan tak bisa diprediksi SD mana yang dijadikan target. Saran kami kalau tidak ada penjaga, yang bisa dibawa pulang ya dibawa pulang. Selain itu menjalin komunikasi dengan masyarakat di sekitarnya,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya