PENCURIAN SOLO : Takut Ditangkap Massa, Maling Sepeda Sebar Uang di Jalan

Solopos.com, SOLO – Aksi pencuri sepeda di Kota Solo ini terbilang unik. Si tersangka pencurian, Agus, 30, pekerja bangunan asal Kranggan Jetis, Grogol, Sukoharjo, sengaja menyebar uang untuk mengalihkan perhatian orang-orang yang mengejarnya.

Namun upayanya itu gagal total. Informasi yang diperoleh , kisah tak biasa itu terjadi di Serengan, Solo, Selasa (14/10/2014).  Agus merupakan tersangka pencurian sepeda kayuh milik anak dari Eko Harjanto, 42, warga Baron Cilik RT 003/RW 006, Bumi, Laweyan, Solo. 

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Saat gelar tersangka dan barang bukti di Polsek Laweyan, Kamis (16/10/2014), Agus mengaku terpaksa mencuri sepeda onthel tersebut karena sangat membutuhkan uang untuk pergi ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Dia mengambil onthel jenis federal itu saat terparkir di halaman tempat bermain playstation (PS) di dekat rumah korban.

Barang hasil kejahatan itu dia bawa ke rumah saudaranya di Grogol. Sehari kemudian dia menjual onthel itu ke tempat jual beli sepeda di Serengan. Si pembeli meminta Agus menunjukkan kartu identitas tapi ia tak dapat menunjukkannya.

Akhirnya, Agus menyerahkan kartu keluarga (KK) miliknya dan si pembeli memberikan uang Rp600.000 kepada Agus.

“Setelah menerima uang, saya berjalan pulang. Tak sampai tiga menit bapak yang membeli sepeda saya tiba-tiba mengejar saya. Ya saya lari, mungkin dia tahu sepeda saya itu hasil curian. Tahu-tahu yang mengejar saya banyak. Lalu spontan saja saya sebar uang hasil penjualan sepeda, biar yang ngejar saya berhenti. Tapi ternyata enggak ngaruh. Mereka tetap ngejar saya,” urai Agus.

Kanitreskrim Polsek Laweyan, AKP Agus Pamungkas, menginformasikan pembeli sepeda mengejar pelaku karena ayah korban yakni Eko Harjanto mengenali sepeda anaknya itu terpajang di salah satu toko sepeda.

“Mengetahui hal itu pemilik toko langsung mengejar tersangka,” ucap Agus mewakili Kapolsek Laweyan, Kompol Edi Wibowo.