SOLOPOS.COM - Ilustrasi perawatan jaringan listrik PT PLN. (JIBI/Solopos/Dok.)

Pencurian listrik marak di jaringan distribusi listrik bersubsidi PLN Surakarta, jumlahnya mencapai 10% dari 929.751 pelanggan bersubsidi tersebut.

Solopos.com, SOLO — Sekitar 10% pelanggan bersubsidi atau 92.975 sambungan di jaringan distribusi listrik PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Area Pelayanan Jaringan (APJ) Surakarta curang, antara lain dengan melakukan pencurian listrik. Berdasarkan data PLN APJ Surakarta, jumlah pelanggan PLN bersubsidi mencapai 80% dari total pelanggan PLN APJ Surakarta atau 929.751 dari total 1.162.189 pelanggan.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Menurut pejabat Humas PLN APJ Surakarta, Suyatno, para pelanggan bermasalah itu kedapatan melakukan pencurian listrik di beberapa tempat umum dan enggan menaikkan daya listrik dari 450 VA-900 VA (R1-R2) menjadi 1.300 VA. “Terkadang hal tersebut terjadi lantaran pemindahan tangan pemilik lama kepada pemilik baru atau orang-orang yang menggunakan rumah mereka untuk usaha tetapi enggan menaikkan daya listriknya,” jelas dia saat dijumpai Solopos.com di ruang kerjanya, Senin (5/1/2015).

Selain melakukan pencurian listrik, ada pula pelanggan lain yang mencoba bermain curang dengan menggunakan mini circuit breaker (MCB) yang dipasang pada alat pengukur daya listrik. “Alat tersebut mampu menaikkan daya dari 2 ampere menjadi 6 ampere dengan pengaruh lilitan pada alat yang dijual bebas itu,” kata dia.

Pelanggan lain juga mencuri listrik dari fasilitas umum seperti musala ataupun penerangan jalan umum (PJU). Perbuatan pelanggan tersebut sangat berbahaya lantaran dapat menyebabkan terjadinya korsleting yang memicu terjadinya kebakaran.

Kenaikan TDL
Sementara itu, menyusul kenaikan tarif dasar listrik (TDL) yang dilakukan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) per 1 Januari membuat PLN berupaya menyelesaikan berbagai masalah terkait pelanggan. Secara teknis PLN menyiapkan tim sisir dari Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL).

Sedangkan nonteknis, PLN memberlakukan jam nyala untuk mengetahui KWH tiap pelanggan yang melebihi kapasitas dayanya. Dari segi peralatan, sejumlah kawat listrik disiapkan di gardu induk untuk sambungan yang memicu terjadinya pencurian listrik.

“Untuk tim sisir, kami menargetkan setiap hari 10 pelanggan-20 pelanggan yang kami periksa. Sedangkan untuk jam nyala, apabila pelanggan dengan daya 450 VA-900 VA melebihi kapasitas langsung terlihat dari sistem kami. Sejumlah pelanggaran yang terungkap akan didenda membayar tagihan susulan dan mengganti kerusakan alat yang ditimbulkan.

 

Pelanggan PLN APJ Surakarta 2014

Sosial 25.325 sambungan
Rumah Tangga 1.086.828 sambungan
Bisnis 44.281 sambungan
Industri 1.213 sambungan
Kantor 4.542 sambungan
Total 1.162.189 sambungan

Sumber : PLN APJ Surakarta

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya